Mahasiswa Demo di Kemenag Trenggalek, Pertanyakan Penerapan PMA Pencegahan Kekerasan Seksual

Suasana tuntutan mahasiswa terhadp kasus pencabulan pemimpin ponpes.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, Mohammad Nur Ibadi usai menemui mahasiswa mengatakan bahwa sebetulnya sama seperti tuntutan mahasiswa yaitu prihatin.

Kedua, Ibadi menambahkan melakukan pendampingan lanjutan, karena kasus ini melibatkan bukan hanya kemenag. Melainkan lintas dinas dan lembaga, kepolisian dan membutuhkan satu forum rekomendasi.

"Sehingga kita menunggu dari kepolisian terlebih dahulu yang pertama," ujar Nur Ibadi.

Disinggung penerapan PMA lemah di bawah satuan pendidikan Kemenag Trenggalek, ia mengklaim sudah menerapkan berkali-kali. 

Bahkan diseluruh satuan pendidikan mulai madrasah ibtidaiyah sampai aliyah, termasuk pesantren-pesantren.

"Sudah... sudah, sudah berkali-kali sudah kemarin sudah kita lakukan sudah tahun lalu pesantren ramah anak. Namanya juga manusia, implementasi regulasi harus dikawal semuanya," imbuhnya.

Pantauan VIVA Jatim, usai menandatangani tuntutan bersama, dua puluhan mahasiswa tersebut melakukan orasi lewat puisi. Lantas pada pukul 11.00 mulai meninggalkan halaman Kemenag Trenggalek dengan tertib.