Bupati Trenggalek Sambut Baik Investasi Ternak Sapi Perah, Asal Libatkan Masyarakat

Suasana peternakan sapi perah di Boto Putih, Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Mas Ipin menilai kebutuhan sapi perah ini bisa banyak, sebab kapasitas kandang kurang lebih sekitar 200an ekor sapi. Ia suka dengan pengelolaan peternakan sapi ini lantaran juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

Semua limbah sudah diatur melalui pengolahan, sehingga metana belum sampai terlepas di udara, alhasil tidak memperparah krisis lingkungan. Sekaligus memiliki produk yang berupa pupuk padat dan juga pupuk cair, bisa digunakan lagi untuk menyuburkan tanaman pakan.

"Baguslah multi player efeknya. Harapannya mampu membawa keberkahan bagi masyarakat di Desa Boto Putih," tandasnya.

Senada, mantan Kepala Desa Boto Putih, Kecamatan Bendungan, Misni mengatakan bahwa investasi peternakan Sapi Perah ini mulai masuk ke desanya sekitar tahun 2019 lalu. Akan tetapi sempat terhenti gegara masuk wabah pandemi covid-19. Lalu, berlanjutkan lagi saat tahun 2023.

Tokoh masyarakat ini senang karena keberadaan peternakan tersebut bisa berdampak kepada masyarakat langsung. Sebab tidak sedikit penyediaan pakan maupun tenaga menyerap masyarakat sekitar yang mudah terjangkau.

"Pasti senang karena dimanfaatkan oleh PT pengembang untuk peternakan sapi perah yang tentunya berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar," tutupnya.