Kemenkumham Jatim Siagakan 60 Petugas Imigrasi Layani CJH di Asrama Haji Sukolilo

Petugas imigrasi memeriksa paspor CJH di Asrama Haji Sukolilo Surabaya
Sumber :
  • Humas Kemenkumham Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Timur secara khusus menyiagakan 60 petugas untuk pelayanan calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Surabaya tahun 2024. Mereka bertugas melakukan proses pemeriksaan paspor jemaah di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Para petugas imigrasi itu terbagi menjadi enam kelompok kerja. Untuk memastikan kinerjanya berjalan dengan baik, mereka akan dipantau oleh tim satgas haji Kanwil Kemenkumham Jatim yang terdiri dari 15 orang.

"Mulai dari kegiatan pengumpulan paspor, pemeriksaan paspor dan visa, hingga kegiatan pengecapan paspor atau clearance dilakukan secara terpusat di Asrama Haji Sukolilo," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono

Heni menjelaskan, selama menunggu proses tersebut, jemaah dapat beristirahat di kamar-kamar peristirahatan yang telah disiapkan pengelola asrama haji.

Setelah proses pelayanan keimigrasian selesai, jamaah tiap kloter akan diberangkatkan menuju Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan bus khusus yang sudah diberi segel keberangkatan oleh Imigrasi Indonesia.

"Sepanjang perjalanan jamaah tidak diperkenankan untuk naik dan turun hingga sampai ke bandara," tegasnya usai pelepasan 366 CJH kloter pertama dari Kabupaten Bojonegoro, Sabtu 11 Mei 2024, malam.

 

 

Calon Jemaah Haji asal Bojonegoro jalani pemeriksaan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya

Photo :
  • VIVA Jatim/Nur Faishal

 

 

Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim Herdaus mengatakan, secara umum tidak ada yang berbeda terkait SOP Keimigrasian yang diterapkan dalam pelayanan CJH. 

Menurut aturan keimigrasian, lanjut Herdaus, setiap orang yang keluar dan masuk Indonesia harus memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku, dalam hal ini paspor dan visa. 

"Namun secara khusus, karena ini merupakan ibadah haji, maka jajaran kami berupaya memberikan kemudahan dalam proses pemeriksaan," kata Herdaus.

Menariknya, proses clearence ini tidak hanya dilakukan Imigrasi Indonesia, melainkan imigrasi Arab Saudi juga hadir di Juanda untuk melakukan clearence.

"Jadi setelah Imigrasi Indonesia melakukan clearence, dilanjutkan Imigrasi Arab Saudi di tempat yang sama," kata Herdaus.

Sesampainya di Bandara Juanda, bus akan langsung menuju apron pesawat yang telah disiapkan. Jamaah dapat langsung menaiki pesawat sesaat setelah turun dari bus tanpa melakukan pemeriksaan keimigrasian lagi.

"Ini tentu bentuk kemudahan bagi jamaah haji sehingga ketika sudah di Arab Saudi, CJH tidak perlu disibukkan dengan urusan administrasi keimigrasian," tegasnya.

Jumlah calon jamaah haji Embarkasi Surabaya adalah 37.271 jemaah. Dari jumlah itu paspor haji yang telah diterbitkan sembilan kantor imigrasi di Jatim adalah 27.527 dokumen. 

"Seluruh paspor CJH di wilayah Jawa Timur telah diterbitkan, sehingga tidak ada lagi persoalan terkait dokumen perjalanan bagi CJH," pungkasnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono mengapresiasi layanan 'fast track' yang diselenggarakan imigrasi. Menurutnya, Surabaya menjadi satu dari tiga tempat yang mendapatkan keistimewaan sehingga CJH bisa semakin fokus dalam menjalan ibadah haji.

"Tentunya kami sangat mengapresiasi seluruh stakeholder yang terlibat, terutama pihak imigrasi yang telah bersinergis," kata Adhy.

Salah seorang CJH Puji Astotok Kastu mengaku sangat terbantu dengan pelayanan keimigrasian. Pria asal Kecamatan Bojonegoro itu mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan sangat mudah dan cepat. "Kami senang karena bisa lebih fokus untuk beribadah," pungkasnya.