HCML-SKK Migas Kolaborasi dengan Media, Kunci Keberhasilan Operasi Hulu
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Komunikasi yang baik menjadi kunci untuk mewujudkan target industri hulu migas. Komunikasi yang baik menjadi sangat menentukan dalam menyampaikan pesan atau informasi seputar industri hulu migas bagi daerah seperti Dana Bagi Hasil Migas, PBB Migas, pajak daerah, dan retribusi daerah.
Karena itu, peran media sangat penting dalam konteks itu. Itu sebabnya pula HCML-SKK Migas terus berupaya menjalin hubungan sinergis dengan media. Di antaranya dengan kegiatan-kegiatan yang menambah wawasan tentang industri migas agar pesan yang tersampaikan ke masyarakat diterima secara komprehensif.
Salah satu kegiatan yang sudah dilaksanakan ialah Loka Karya Media SKK Migas-KKKS di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Diikuti 32 jurnalis dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, hadir sebagai pembicara di antaranya pengamat migas dari Universitas Pertamina, Rinto A. Pudyantoro.
Dia mengatakan, komunikasi yang baik adalah kunci kesuksesan industri migas.
"Komunikasi yang belum tersampaikan dengan baik, menjadikan daerah-daerah penghasil migas memiliki pengetahuan, pemahaman atau persepsi yang terlalu sederhana mengenai bagi hasil," ungkapnya dalam keterangan diterima pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Peran bisnis hulu migas yang menghasilkan APBN dan APBD, mendorong efek multiplier ekonomi daerah dan nasional. Itu juga perlu dijelaskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan konflik.
Daerah penghasil migas, papar Rinto, tentu mendapat bagi hasil dengan porsi lebih besar. Daerah non penghasil tetap dapat meski dengan porsi yang lebih kecil.
Sementara itu, Founder & Sekretaris Energy & Mining Editor Society, Dudi Rahman menjelaskan, mengapa media perlu meliput industri hulu migas karena industri ini memberikan kontribusi pendapatan besar bagi bangsa. Masyarakat juga berhak tahu tentang industri ini. Media juga wajib menyuarakan informasi sebagaimana fungsinya.
“Selain itu, pemerintah juga butuh masukan untuk membuat kebijakan," ujar Dudi.
"Industri ini juga butuh dukungan dari stakeholders dan sebagai media dialog antara pemerintah, industry dan masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.
Kata Dudi, media pun perlu menjalin hubungan yang baik dengan insan humas. Media juga perlu membuka diri untuk menerima informasi terkait inovasi, teknologi, dan praktik terbaru dalam industri hulu migas.
Selain itu, juga perlu mencari informasi tentang penemuan cadangan baru, investasi baru, efisiensi operasi dan akuisisi aset migas.
“Informasi kepada publik terkait dampak positif sosial ekonomi yang mampu diberikan industri hulu migas, upaya mitigasi dalam mengatasi dampak lingkungan yang mungkin terjadi dan implementasi energi hijau serta transisi energi juga menjadi informasi-informasi penting yang perlu diketahui Masyarakat,” pungkas Dudi.
Hal sama disampaikan Manager Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari. Menurutnya, komunikasi yang baik dan peran media menjadi dua kunci penting dalam menyampaikan informasi seputar hulu migas kepada para pemangku kepentingan.
“Industri hulu migas yang kompleks ini penting untuk diketahui oleh semua lapisan pemangku kepentingan, harapannya agar mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang utuh. Disitulah peran penting media dalam membantu mengkomunikasikan hal tersebut,” ujar Hamim.