Sejumlah Kiai NU Ikuti Mubes Alim Ulama di Rumah Syaikhona Kholil, Telurkan Amanah Bangkalan

Mubes Alim Ulama NU di rumah Syaikhona Kholil Bangkalan.
Sumber :
  • Istimewa

Bangkalan, VIVA Jatim – Sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) mengikuti Miusyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama NU di kediaman Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura, pada Minggu, 18 Agustus 2024. Mubes menghasilkan 8 poin kesepakatan yang kemudian diberi nama ‘Amanah Bangkalan’. 

Mereka yang hadir di antaranya mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dan mantan Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam. Keduanya adalah pimpinan tanfidziyah PWNU Jatim masa khidmat 2018-2023, yang dicopot oleh PBNU sebelum Konferensi Wilayah NU Jatim XVIII.

Ada 8 poin dihasilkan dari Mubes Alim Ulama NU di Bangkalan tersebut, yang kemudian disebut dengan ‘Amanah Bangkalan’. 8 poin tersebut ialah, pertama, PBNU hasil Muktamar Lampung telah nyata-nyata pelanggaran berat terhadap Qonun Asasi, AD-ART, Perkum, etika, dan moral dalam berorganisasi.

“Kedua, PBNU hasil Muktamar Lampung telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan praktek politisasi institusi NU dan menjadikan NU sebagai alat politik merebut kekuasaan yang menabrak aturan organisasi dan Khittah 1926,” isi ‘Amanah Bangkalan’ sebagaimana diterima VIVA Jatim.

Ketiga, Mubes sepakat membentuk Presidium Penyelamat Organisasi NU sekaligus persiapan Muktamar Luar Biasa NU. Keempat, Mubes membentuk Presidium Penyelamat Organisasi NU, yang terdiri dari KH Abdussalam Shohib, KH Imam Jazuli, KH Imam Baehaqi, KH Muhaimin, KH Rosikh Roghibi, KH Sholahuddin Azmi, KH Fahmi, KH Wahono, KH Dimyati, KH Nasirul Mahasin, KH Haidar Muhaimin, dan KH Aguk Irawan.

Kelima, tugas utama Presidium melakukan koordinasi, konsolidasi & mensosialisasikan Amanah Bangkalan kepada Alim Ulama Pengasuh Pesantren se-Indonesia, PWNU & PCNU se-Indonesia, PCINU se-Dunia serta Banom dan Lembaga NU.

Keenam, Mubes sepakat diselenggarakannya forum lanjutan di antara seluruh elemen-elemen Nahdlatul Ulama untuk mencari solusi cepat dan tepat berbagai permasalahan yang ada di tubuh NU, mencari langkah-langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan perkembangan di masa depan serta rekonsiliasi di antara sesama saudara (ukhuwah nahdliyyah). Presidium Nahdlatul Ulama diminta untuk mengambil inisiatif bagi terwujudnya forum tersebut.