Teka-teki Sosok Pendamping Junaedi di Pilwali Mojokerto Terjawab, Tapi Rekom Belum Turun

Junaedi Malik, calon wali kota Mojokerto di Pilkada 2024
Sumber :
  • Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah

"Yang jelas kita tinggal menunggu saja dari Jakarta," tandas Junaedi. 

Komitmen PKB untuk mengusung bacalon wali kota Mojokerto menguat menyusul putusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah ambang batas syarat pencalonan kepala daerah pekan lalu.

PKB Kota Mojokerto memperoleh 12.645 suara atau 14,3 persen dari 87.816 total suara sah di Pemilu 2024 lalu. Jumlah itu lebih dari cukup untuk partai bisa mengajukan calon sendiri yakni minimal 10 persen suara.

Di sisi lain, kecuali PKB, 8 parpol di DPRD Kota Mojokerto telah melabuhkan rekomendasi kepada mantan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita untuk maju lagi. Petahana ini menggandeng Rektor Universitas Islam Majapahit Rachman Sidharta Arisandi sebagai calon wakil.

Kendati Ning Ita didukung partai koalisi gemuk, Juned mengaku tak gentar. Ia optimis mampu melawan meski hanya diusung partainya saja. 

“Tidak apa-apa namanya demokrasi ya. Kalau dia (Ning Ita) menyimpulkan partai (koalisi) gemuk, kita lebih gemuk karena koalisi dengan rakyat. PKB berkoalisi dengan rakyat,” ungkap Juned. 

Menurut dia, dengan adanya paslon lebih dari satu paslon yang maju di Pilwali Kota Mojokerto ini menunjukkan demokrasi yang baik. Ia menegaskan, masyarakat berhak memilih siapa sosok yang pantas menjadi wali kota dan wakil wali kota Mojokerto.