Kemiskinan hingga Pendidikan Jadi Atensi Multazam selama Jabat Anggota DPRD Jatim
- VIVA Jatim/A Toriq A
Surabaya, VIVA Jatim - Tidak mudah untuk dilantik dan duduk di kursi DPRD Jawa Timur. Perjuangan, doa dan modal politik menjadi faktor penentu seorang politisi untuk bisa berada di titik sebagai wakil rakyat.
Namun mungkin tiga faktor utama tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Multazamudz Dzikri. Politisi muda PKB ini hanya butuh modal doa dan perjuangan dan akhirnya menjadi salah satu anggota DPRD Jatim.
Berasal dari keluarga kurang mampu ternyata tidak mengkerdilkan semangat Azam --sapaan akrabnya untuk menjadi anggota dewan. Malah sebaliknya, kondisi pahit itu membuat semangatnya terpompa untuk berjuang dengan politisi lain untuk berebut salah satu dari 120 kursi yang tersedia.
"Tidak mudah bagi saya yang dari keluarga desa untuk mencapai titik ini. Proses, doa perjuangan semuanya dilakukan," kata Azam, Sabtu, 7 September 2024.
Berkaca pada backgroun keluarganya di desa, mantan aktivis PMII ini pun berniat untuk bersungguh-sungguh memperjuangkan nasib orang miskin di Jatim. Sebagai anggota DPRD Jatim ia mengaku lebih leluasa memperjuangkan hak-hak rakyat.
"Di DPRD Jatim bisa lebih leluasa menyampaikan aspirasi masyarakat khususnya dari daerah pemilihan. Masalah kemiskinan tetap menjadi sorotan," ujar alumni UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Pasuruan dan Probolinggo menilai, angka kemiskinan di Jatim masih sangat tinggi. Bahkan tidak jarang untuk mengenyam bangku sekolah saja, orang tua seringkali harus berjuang mati-matian, memeras otak untuk menutupi biaya sekolah.