Kemiskinan hingga Pendidikan Jadi Atensi Multazam selama Jabat Anggota DPRD Jatim
- VIVA Jatim/A Toriq A
Menurunya persoalan-persoalan primer seperti pendidikan saja masih belum tertuntaskan hingga saat ini. Dan menjadi momok dari tahun ke tahun. "Jumlah ini kan masih tinggi, jadi butuh perhatian serius," kata Azam.
Angka kemiskinan ektrem lanjut Azam, juga masih berada di tingkat memprihatinkan. Per Maret 2024, angka kemiskinan ekstrem di Jatim berada di angka 0,66 persen atau 268.645 jiwa penduduk.
"Bagaimana mau mikirin sekolah, wong mau dimakan saja mereka susah. Ini yang harus menjadi perhatian APBD Jatim," tuturnya.
Bumi Majapahid ini akan menjadi provinsi maju dimulai dari kualitas SDM masyarakatnya yang membaik. "Karena dengan SDM berkualitas akan membawa bangsa kita menjadi lebih baik ke depannya," ujarnya.
Lebih dari itu, sebagai provinsi maritim. Jatim menjadi salah satu penyumbang komuditas bahan poko terbesar di Indonesia. Pertanian dan nelayan jadi sektor yang penting penghidupan masyarakat Jatim.
Oleh karenanya, atensi anggaran harus juga diarahkan ke dua sektor tersebut. Ia melihat alat sistem pertanian (Alsintan) dan BBM bagi para nelayan menjadi dasar pokor agar dua sektor itu bisa dimaksimalkan.
"Jika kebutuhan untuk pertanian dan nelayan dapat terpenuhi keselurahannya, bukan tidak mungkin angka perekonomian dan kesejahteraan rakyat Jatim menaik. Ini akan berimbas kepada pendidikan anak-anak. Karena mereka tidak lagi kesulitan soal biaya sekolah," pungkasnya.