Bumbu Dapur IKM Mojokerto Tembus Pasar Ekspor, Omzetnya Ratusan Juta per Bulan

Produk bumbu dapur buatan industri kecil menengah (IKM) Mojokerto
Sumber :
  • Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah

“Ekspor berawal dari ikut pameran Trade Expo Indonesia ( TEI ) tahun 2022 yang diadakan Kemendag. Dalam pameran itu Kemendag menghadirkan buyers (pembeli) dari luar negeri, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC),” ungkapnya. 

Selapas mengikuti gelaran TEI 2022 tersebut, banyak calon buyers yang tertarik dengan produk lada dan kunyit bubuk Labuna. Terutama buyers dari Malaysia. 

Kini, produk kunyit dan lada bubuk Labuna telah diekspor ke Malaysia, Tiongkok, Hongkong dan Australia. Menurut Vergita, produk bumbu dapurnya disukai karena kualitas bagus dan harganya pun murah. 

Potensi pasar luar negeri ini tak lepas karena Indonesia kaya akan rempah-rempah. Terutama Kunyit. 

“Seperti pada umumnya, buyers mencari yang bagus dan murah. Kalau kata buyer di Makau, Tiongkok, selama ini yang paling bagus ini, tapi harganya juga bagus,” katanya. 

Vergita mengungkapkan, produk kunyit dan lada bubuk produksinya diekspor tanpa kemasan. Tak seperti yang dijual di Indonesia. Keduanya dikirim dengan kemasan plastik melalui ekspedisi jalur laut. Ke Malaysia misalnya, ia mengirim 100kg lada bubuk setiap bulan. 

Lada bubuk yang dieskpor itu hanya 10 persen dari total 5 ton produksi setiap bulan. Sebab, ia lebih mengutamakan pasar lokal.