Kekeringan Meluas, Warga Trenggalek Berebut Air Bersih dari BPBD Jatim
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
"Kita melakukan droping air bersih untuk wilayah terdampak. Air bersih ini untuk konsumsi warga, memasak maupun kegiatan bersih-bersih warga juga menggunakan air ini," ujar Gatot Soebroto.
Pihaknya berharap apa yang dilakukan ini bisa mencukupi kebutuhan keluarga. BPBD Jawa Timur dan BPBD di daerah-daerah akan terus mengupayakan agar kekeringan yang berlangsung bisa teratasi
Salah satunya, telah menjalin komunikasi dengan stakeholder di beberapa wilayah yang memang sumber air sulit untuk dibangun pipanisasi dan pengeboran.
Gatot melanjutkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memasuki musim penghujan dimulai pada bulan November 2024. Sehingga beberapa wilayah yang terdampak 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur bisa berangsur berkurang.
"Prakiraan di Bulan November mendatang mulai awal penghujan. Kalau yang terparah di Jawa Timur di wilayah Bojonegoro, karena ada 105 titik yang terdampak," tandasnya.
Pantauan VIVA Jatim, puluhan warga silih berganti memasukkan air bersih ke dalam jerigen maupun galon bekas air mineral. Sedangkan alat transportasi berasal dari ledok —alat pengangkut genteng, batu-bata dan sebagainya.