Pandangan Anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soal Polemik Sritex
- Viva Jatim/M Dofir
Surabaya, VIVA Jatim – Bambang Haryo menyatakan, pemerintah perlu mendalami akar permasalahan, sehingga bisa menyelesaikan problem secara tuntas.
"Seperti diketahui, sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Tetapi saat ini masyarakat sudah memandang kebutuhan sandang bukan kebutuhan pokok lagi," kata legislator yang akrab disapa BHS ini, Minggu, 3 November 2024.
Bambang Haryo menegaskan, bahwa masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan pokok lainnya yang lebih penting. Antara lain seperti pangan, energi mulai listrik, gas dan BBM, air, kesehatan dan pendidikan, yang saat ini biaya kebutuhan tersebut mengalami kenaikan tajam sehingga sangat membebani masyarakat.
"Kita ketahui, daya beli masyarakat untuk sandang menurun tajam bahkan hampir mendekati tidak ada," kata Bambang Haryo.
Penurunan daya beli ini, menurut Bambang Haryo, tak hanya berdampak pada produk sandang dalam negeri tapi juga pada produk sandang impor. Sebagai bukti, beberapa titik penjualan barang impor pun mengalami penurunan sangat tajam.
Misalnya gerai barang impor yang ada di banyak Mall termasuk pasar grosir misalnya Mangga Dua dan ITC Jakarta yang juga menjual barang barang impor, mengalami penurunan drastis bahkan melebihi 50 persen dan mengakibatkan sebagian besar outletnya tutup.
"Inilah penyebab utama dari hancurnya industri sandang kita. Padahal di tahun 2010 hingga tahun 2014, industri sandang di Indonesia yang jumlahnya sekitar 2.300 termasuk PT Industri Sandang Nusantara yang juga masih eksis pada saat itu," tegasnya.