SIER Catatkan Laba Bersih Rp 565 Miliar Tahun 2024, Naik 42,5 Persen
- Rahmat Fajar
Surabaya, VIVA Jatim-PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mencatatkan laba bersih Rp 565,22 miliar pada tahun 2024. Angka ini naik signifikan sebesar 42,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil konsistensi perusahaan dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan transformasi digital dan pengembangan infrastruktur kawasan industri.
“Alhamdulillah, atas berkat rahmat Tuhan dan buah dari semangat kolektif seluruh insan SIER dan dukungan dari pemegang saham yang terus mendorong kami untuk melangkah lebih progresif dalam pengelolaan kawasan industri, SIER berhasil mencapai kinerja yang memuaskan,” ujar Didik dalam Paparan Publik Capaian Kinerja 2024 PT SIER, di Hall Basroni Rizal, Wisma SIER, Surabaya, Senin 30 Juni 2025.
Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan mencapai Rp 586 miliar, atau 105 persen dari target RKAP 2024. EBITDA mencapai Rp638 miliar (166 persen RKAP), sementara net income non-revaluasi tercatat sebesar Rp121 miliar (120 persen RKAP), menandakan fundamental usaha yang sehat. Total aset meningkat menjadi Rp21,37 triliun, dan kas akhir tahun mencapai Rp610 miliar, mencerminkan likuiditas yang sangat kuat.
Peningkatan ini didukung optimalisasi unit usaha eksisting serta pembaruan model layanan berbasis teknologi. SIER secara aktif mengembangkan jaringan Internet of Things (IoT) berbasis LoRaWAN yang terintegrasi di seluruh kawasan industri, sebagai fondasi dari transformasi digital menyeluruh. Jaringan ini memungkinkan monitoring real-time terhadap utilitas, limbah, dan konsumsi energi tenant secara presisi dan efisien.
Sebagai pusat kendali, SIER juga telah mengoperasikan Industrial Operation Hub (IOH), sebuah ruang pengendali digital berbasis data analytics yang menggabungkan pemantauan operasional, infrastruktur, serta layanan kawasan dalam satu platform terpusat. Keberadaan IOH menjadi akselerator utama dalam menciptakan kawasan industri cerdas (smart industrial estate) berbasis data.
“Transformasi digital bukan hanya pilihan, melainkan pilar pertumbuhan SIER ke depan. Dengan LoRaWAN dan IOH, kami membangun ekosistem kawasan industri yang modern, efisien, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” kata Didik, yang kini tengah menyelesaikan program pendidikan doktor PSDM di Universitas Airlangga (Unair).