Waspadalah! Kasus Kematian akibat DBD Rentan Menimpa Usia Ini
- viva.co.id
“Ini menjadi pengingat bahwa pencegahan tidak bisa ditunda dan harus dimulai dari sekarang. Apalagi dengue bisa menjangkit seseorang lebih dari satu kali. Jadi, sudah pernah terkena dengue, tidak membuat kita kebal terhadap virusnya. Karena virus dengue terdiri dari empat serotipe, di mana terjangkit satu serotipe masi bisa terjangkit serotipe yang lain, dan biasanya infeksi berikutnya berisiko lebih berat,” paparnya.
Dokter Dewi menambahkan, selain menerapkan 3M Plus, metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dapat memberikan tambahan perlindungan kepada keluarga. Saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan oleh asosiasi medis seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bagi anak usia 6-18 tahun; oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun; dan Perhimpunan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI) bagi para pekerja di daerah endemik atau bepergian ke daerah endemik.
“Namun demikian, vaksinasi perlu diberikan secara lengkap atau untuk anak-anak, mengikuti pedoman vaksinasi yang dikeluarkan oleh IDAI untuk memberikan perlindungan yang optimal,” pungkasnya.
Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memerangi dengue dan menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
“Dengue menimbulkan beban yang besar, baik bagi pasien, keluarga mereka, maupun negara. Setiap jiwa yang menjadi korban adalah sebuah tragedi yang seharusnya dapat dicegah, dan setiap kasus adalah pengingat bahwa kita harus berbuat lebih banyak. Langkah Bersama Cegah DBD adalah sebuah panggilan bagi kita semua untuk bertanggung jawab, proaktif, dan bersatu dalam memerangi dengue,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, publik figur, Indra Jegel, menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak demam berdarah dengue (DBD) pada pasien dan keluarganya.
“Sebagai seseorang yang juga memiliki keluarga, saya dapat merasakan bagaimana dengue tidak hanya memengaruhi kesehatan pasien tetapi juga berdampak besar pada keluarga mereka, baik secara fisik, emosional, maupun finansial,” ungkapnya.