Bertemu Tokoh Agama, Menag Ajak Kolaborasi Hadapi Ragam Persoalan Keumatan
- Viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Tokoh agama memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Entitasnya sebagai panutan, selalu mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk kemaslahatan bersama, termasuk juga dalam hal menyelesaikan ragam persoalan keumatan.
Hal ini disampaikan Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) saat mengadakan pertemuan dengan para tokoh agama dan pimpinan dari 38 organisasi kemasyarakatan (ormas). Pertemuan tersebut berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis kemarin, 19 Desember 2024.
“Saya mengajak para tokoh agama dan seluruh ormas agar selalu solid, abaikan perbedaan yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Saya merasa senang dan bersyukur bisa bertemu dengan para tokoh agama malam ini. Anda semua memikirkan bangsa ini siang dan malam tanpa mengenal lelah,” ujar Menag, dikutip dari VIVA, Jumat, 20 Desember 2024.
Menag menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi persoalan bangsa. “Saya harap para tokoh agama tidak bosan melihat saya karena saya akan sering mengundang bapak dan ibu. Semakin banyak kepala yang memikirkan persoalan bangsa, hasilnya akan jauh lebih baik daripada jika hanya dipikirkan oleh satu orang. Mari kita solid bersama-sama memecahkan persoalan keummatan,” lanjutnyy.
Menag memilih Masjid Istiqlal sebagai lokasi pertemuan pertama karena ingin mengawali inisiatif ini dengan keberkahan. Ke depannya, pertemuan seperti ini akan sering dilakukan, terutama di Masjid Istiqlal yang setiap malam Jumat rutin mengadakan berbagai kegiatan, seperti membaca Surat Yasin, tafsir Al-Qur'an, mengaji, salat sunnah, dan muhasabah.
“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar dan semakin banyak yang bergabung dari berbagai daerah. Masjid Istiqlal juga menjadi tempat untuk mencurahkan hati kepada Tuhan. Banyak tokoh hebat dan terpandang yang hadir dalam kegiatan ini,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menag meminta agar tokoh agama tidak ragu mengajukan bantuan jika ada hal yang memerlukan perhatian pemerintah.
“Saya dan Dirjen Bimas Islam siap membantu. Apa yang ada di Kementerian Agama akan kami bagikan untuk mendukung penyelesaian masalah. Mohon sampaikan jika ada persoalan seperti perkawinan, pelecehan seksual, atau asusila. Kami sangat concern menyelesaikan persoalan keummatan,” kata Menag.
Menag menegaskan pentingnya solidaritas dalam menghadapi tantangan global. “Jika kita tidak solid, persoalan akan semakin parah. Jangan saling memfitnah di antara kita. Mari bersatu untuk menyelesaikan persoalan bersama,” tegasnya.
Menag juga mengusulkan agar masjid dijadikan pusat kegiatan bersama, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Semangat kebersamaan harus terus dibangun. Insyaallah, kita bisa menyelesaikan persoalan besar melalui masjid ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, Masjid Istiqlal kini memiliki program kaderisasi ulama yang sepenuhnya dibiayai oleh negara. “Semakin sering kita beraktivitas di Istiqlal, semakin banyak manfaat dan diplomasi yang kita dapatkan. Masjid ini akan menjadi pusat perubahan positif bagi umat,” harap Menag.
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, mengucapkan terima kasih kepada Menag atas waktunya dalam pertemuan dengan para tokoh agama.
“Terima kasih, Pak Menteri. Yang hadir di sini adalah para pimpinan ormas dan tokoh agama dari 38 organisasi. Semoga kehadiran kita membawa berkah bagi bangsa,” tutur Kamaruddin.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Pertemuan Menag Nasaruddin Umar dengan Tokoh Agama di Masjid Istiqlal, Ini Pesannya