Amerika Utara Ajukan Proposal Investasi 1 Triliun Olah Sampah di Trenggalek
- Istimewa
Trenggalek, VIVA Jatim – Kabupaten Trenggalek menjadi lirikan investor asing. Total dua investor asing yang berminat untuk investasi pengelolaan sampah, yaitu Amerika Utara dan Cina.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Trenggalek, Edi Santoso menerangkan Amerika Utara salah satunya yang telah memasukkan proposal ke Trenggalek.
"Sudah ada proposal dari Amerika Utara, tonase sampah yang diolah cukup besar bukan hanya dari Trenggalek. Melainkan dari kabupaten sekitarnya seperti Ponorogo, Tulungagung sehingga nilainya cukup besar, bisa lebih dari Rp 1 triliun," papar Edi Santoso, Kamis, 16 Januari 2025.
Kabupaten Trenggalek menjadi target investasi yang menarik bagi pemilik modal asing. Terbaru Direct Foreign Investment (FDI) atau Penanaman Modal Asing (PMA) datang dari Tiongkok.
Sang investor membangun pabrik porang dengan nilai investasi hingga Rp 40 miliar di Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.
Walaupun masih terealisasi 50 persen, atau lebih kurang Rp 20 miliar, nilai investasi tersebut diprediksi akan terus berkembang seiring semakin besarnya produksi yang dijalankan.
juga tengah mengawal ketertarikan tiga investor asing yang tertarik menanamkan modalnya di Trenggalek.
"Untuk PMA, ada yang menunjukkan ketertarikannya yaitu investasi untuk pengelolaan sampah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Srabah, Kecamatan Bendungan," ulasnya.
Pengelolaan sampah ini akan menghasilkan dua pilihan produk yang berbeda yaitu listrik dan briket. Output dari pengelolaan sampah tersebut juga akan menjadi pertimbangan investor apakah cocok untuk berinvestasi di Trenggalek atau memilih daerah lain.
Bukan hanya pengelolaan sampah, ada juga ketertarikan investor dari Cina untuk pembuatan pupuk organik, namu demikian ketertarikan ini masih dalam tahap penjajakan sehingga Edi belum bisa menyebutkan secara pasti nilainya.
"Semuanya sudah menghubungi kita dan akan survei lapangan apakah kompatibel dengan bisnis yang akan mereka jalankan atau tidak," terangnya.
Dari berbagai ketertarikan tersebut, pendampingan hingga investasi tersebut terealisasi sangat penting. Untuk itu DPMPTSP berupaya mewujudkan iklim investasi yang ramah bagi pemilik modal.
"Kami terus benahi mulai dari regulasi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), hingga penyederhanaan perizinan, kita juga terus berlomba dengan daerah lain hingga investor bisa melihat Trenggalek lah yang paling efisien memberikan layanan," pungkasnya.
Bukan itu ada investor dalam negeri yang juga bersaing untuk investasi di sektor yang sama. Hal ini memberikan kesempatan bagi investor lokal ikut mensejahterakan warga.