Adu Mulut Berujung Maut di Surabaya, Keluarga Korban Sebut Polisi Lamban Tangani Kasus
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Sebuah insiden tragis terjadi di Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, yang berawal dari masalah sepele namun berujung pada penganiayaan hingga menyebabkan satu nyawa melayang.
Hadi Sucipto (61) meninggal setelah dua pekan menahan sakit akibat dikepruk dengan bata merah oleh tetangganya, Handoko.
Korban menghembuskan napas terakhir pada Jumat, 24 Januari 2025, setelah dua minggu berjuang melawan luka di kepalanya. Penganiayaan tersebut terjadi pada Senin, 6 Januari 2025, yang dipicu oleh perselisihan antara korban dan pelaku.
Korban meninggal pada Jumat, 24 Januari 2025. Sedangkan insiden penganiayaan terjadi di Hari Senin, 6 Januari 2025 lalu.
Diduga, perselisihan bermula ketika Handoko membuang batu-batu kerikil di depan rumah Hadi Sucipto, yang membuat Hadi merasa terganggu dan memutuskan untuk menegur Handoko.
Merasa tersinggung, Handoko langsung melampiaskan amarahnya dengan mengepruk kepala Hadi menggunakan bata merah yang dibawanya. Akibatnya, kepala Hadi terluka parah dan harus dijahit tujuh kali.
Mengetahui ayahnya terancam, Nur Holifah, anak perempuan Hadi Sucipto langsung pergi ke kantor Kepolisian Sektor Sawahan untuk melaporkan perbuatan tetangganya itu.