Ini Penyebab Keluarga Madura Yogyakarta Tantang Carok Komunitas Papua
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Media sosial tengah dihebohkan dengan surat resmi yang beredar dari Keluarga Madura Yogyakarta (KMY). Dalam surat tersebut, KMY mengaku sering mendapat perlakukan intimidasi dari kelompok Papua. Utamanya para pengusaha toko kelontong Madura yang berada di Yogyakarta.
Dikutip dari VIVA, Senin, 10 Februari 2025, Ketua KMY, Jugil Adiningrat, mengatakan intimidasi tersebut sudah sering dilakukan hingga membuat para pengusaha warung kelontong Madura merasa terganggu.
“Ambil barang tidak bayar sampai tindakan pemukulan dan perusakan tempat usaha yang sangat meresahkan toko kelontong Madura di Yogyakarta,” kata Jugil Adiningrat dalam surat tersebut, dikutip VIVA Senin, 10 Februari 2025.
Jugil berharap, setelah dikeluarkannya surat ini, komunitas Papua berhenti melakukan sejumlah aksi yang dapat merugikan anggotanya, terutama pengusaha toko kelontong.
Lebih lanjut, Jugil meminta komunitas Papua merespons dengan memberi solusi bergaransi agar kasus tersebut tidak terulang kembali.
“Jika saudara tidak memberikan solusi jaminan yang bergaransi bagi kami untuk tidak melakukan lagi gangguan terhadap masyarakat Madura di Yogyakarta. Maka, kami menantang saudara untuk CAROK terbuka antara etnis Papua di Yogyakarta dan etnis Madura di Yogyakarta. Silahkan, saudara tentukan tempat, jam dan tanggalnya kami akan ikut ketentuan dari saudara,” tegas Jugil.
Meski demikian, KMY berharap komunitas Papua mau memberi solusi bergaransi agar konflik ini tidak semakin membesar. Mereka menegaskan, penting untuk menjaga ketentraman serta menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.