Pakar Sebut Pihak yang Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran Adalah Pejabat Korup
- Tangkapan layar TVNU
“Itu untuk mereka yang ASN-ASN yang suka korup, pejabat yang suka korup. Itu kan banyak tuh ya menikmati tadi, menikmati dari (pajak)," lanjut Trubus.
"Anda sama saya nggak menikmati apa-apa. Bayar-bayar doang. Kalau ASN enak. Dia bayar pajak, dia bayar restribusi tapi dia dapat gaji dari APBN,” ujarnya.
Dia mendukung langkah efisiensi Prabowo yang melarang untuk jalan hingga studi banding tak penting.
“Jadi nggak boleh APBN itu digunakan untuk jalan-jalan. Studi banding, terus kajian-kajian, FGD-FGD. Itu maksudnya,” kata Trubus.
Kemudian, Trubus menuturkan pihak yang menantang kebijakan Prabowo tak memahami manajemen pemerintahan, termasuk manajemen keuangan.
“Karena jabatan di Indonesia itu, di kita ini kan menyogok masalahnya. Jadi, dia itu, ketakutan hilang jabatannya," ujar Trubus.
"Nggak dapat proyek kan dia setoran untuk balik modal kan susah. Nah ini, makanya itu yang dimaksud Pak Prabowo adalah orang-orang yang selama ini memang istilahnya bersebrangan,” jelasnya.