DPRD Jatim Dukung Program Rumah Untuk Guru Sebut Trobosan Jangka Panjang
- Viva Jatim/A Toriq A
"Secara Pisa itu gride untuk sekolah-sekolah kita itu juga kita di level yang lebih rendah," jelasnya.
Oleh karenanya, program rumah untuk guru tersebut ia sebut merupakan trobosan bagimana pemerintah memberikan suportnya bagi pengembangan pendidikan dimulai dengan mensejahterakan guru.
Efektivitas pembelajaran di semua lini pendidikan lanjut Hikmah tergantung dari guru. Guru menjadi sumbu bagaimana pendidikan di Indonesia bisa maju yang secara otomatis menentukan masa depan bangsa. Guru dituntut lebih dulu adaktif dibandingkan murid, oleh karenanya kesejahteraan guru harus diberikan dan dipenuhi.
"Guru menjadi instrumen maha penting dalam semua variabel yang ada dalam dunia pendidikan. Guru itu menduduki variabel yang paling penting, kalau menjadi variabel yang paling penting sementara wellbeing atau kesejahteraannya itu tidak tercukupi, ya tentu bagaimana dia bisa menyelenggarakan dan melaksanakan amanah yang dibebankan," ujarnya.
Lebih dari itu, Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini mengatakan, skema program rumah untuk guru harus juga dipikirkan betul dengan mempertimbangkan kekuatan fiskal yang dimiliki. Pihaknya tidak menampik bahwa tidak semua guru pasti mendapatkan program rumah ini. Oleh sebab itu, harus ada skala perioritas. Siapa saja guru yang membutuhkan dan berhak mendapat program rumah untuk guru ini.
"Saran saya berikan itu kepada guru-guru di daerah miskin. Berikan itu kepada guru-guru di daerah pedalaman, di daerah paling luar, di daerah perbatasan yang tidak cukup bagus infrastrukturnya. Jangan sampai ada lagi guru yang harus berjalan berkilometer untuk mengajar" pungkasnya.