Polisi Santuni Bocah di Mojokerto yang Disiksa Ayah Tiri

Polisi menyantuni bocah SD yang disiksa ayah tirinya
Polisi menyantuni bocah SD yang disiksa ayah tirinya
Sumber :
  • Viva Jatim/Luthfi

Mojokerto, VIVA JatimPolisi menyantuni bocah SD yang disiksa ayah tirinya. Santunan diberikan sebagai bentuk keprihatinan atas kejadian kekerasan yang menimpa siswa kelas 5 SD itu. 

Pemberian santunan dilakukan KBO Satreskrim Polres Mojokerto Kota Iptu Yudha sesuai perintah Kapolres AKBP Daniel S Marunduri. Santunan ini diserahkan langsung kepada korban di rumah neneknya di Dusun Bandung Wetan, Desa Bandung, Gedeg, Mojokerto. 

Dalam kunjungannya, Yudha didampingi Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Batan Krajan, Kades Bandung dan tokoh masyarakat setempat. 

"Sebagai wujud empati dan kepedulian Polri terhadap warganya, kami mewakili Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel memberikan santunan kepada korban penganiayaan yang dilakukan oleh ayah tirinya,” kata Yudha. 

Yudha menyampaikan, bantuan yang diberikan berupa seragam dan alat-alat sekolah serta baju lebaran. Itu sesuai dengan permintaan korban. 

"Semoga kehadiran kita dapat memberi semangat, kita berdoa semoga korban cepat sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa," ungkapnya. 

Sementara itu, nenek korban menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres Mojokerto lKOta dan jajaranya yang sudah menjenguk serta  memberikan tali.  Ia berharap, ayah tiri korban diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. 

"saya meminta kepada pihak Kepolisian Polres Mojokerto Kota agar pelaku dihukum yang seberat-beratnya, karena pelaku sudah berulang kali dan sengaja untuk melakukan kekerasan kepada cucunya,” katanya. 

Polisi menangkap pria di Gedeg, Mojokerto bernama Josip Poetra Adi (26) karena menganiaya anak tirinya dengan cara dicambuk menggunakan rantai. Josip berdalih aksi tersebut dilakukan agar korban jera.

Alasan Josip tega menyiksa anak tirinya lantaran pernah memalak uang temannya. Dia juga mengaku anak tirinya merokok di sekolah hingga menonton video porno.

Aksi penganiayaan Josip terhadap korban yang masih kelas 5 SD tersebut sudah berlangsung selama 4 bulan. Josip mengaku kerap memaksa korban belajar hingga larut malam.

Josip menyiksa anaknya dengan rantai sepeda motor. Dia mengaku aksi kejinya tersebut diketahui istrinya yang tak lain ibu kandung korban.