Ketua TP PKK Kediri Apresiasi Kader yang Mengabdi Puluhan Tahun

Ketua TP PKK Kediri, Eriana Hanindhito
Ketua TP PKK Kediri, Eriana Hanindhito
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim – Peran Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) yang sangat penting, membuat Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Eriani Hanindhito memberikan apresiasi. Kader TP PKK yang sudah puluhan tahun mengabdi diganjar penghargaan dan juga tali asih.

Mbak Cicha menjelaskan penghargaan ini sebagai wujud apresiasi karena melalui dedikasi dan loyalitas para kader. Yakni mendukung program pemberdayaan mulu ditingkat desa sampai level kabupaten.

Dirinya langsung menyerahkan apresiasai atau penghargaan tali asih kepada tiga kader sekaligus. Ketiganya layak memperoleh apresiasi karena sudah puluhan tahun mengabdi.

"Yang kami pilih adalah sudah mengabdi selama 36 tahun, 33 tahun, serta 32 tahun,” beber Mbak Cicha, di Pendopo Panjalu Jayati, diterima VIVA Jatim, Jum'at, 9 Mei 2025

Tak hanya pemberian penghargaan, kegiatan ini juga dirangkai dengan prosesi pelantikan dan pengukuhan kepengurusan TP-PKK serta Tim Pembina Posyandu Kabupaten Kediri periode 2025-2030.

Tepat momen tersebut melalui struktur kepengurusan baru, Mbak Cicha menaruh harapan besar kepada jajaran. Supaya mampu seiring bersama menumbuhkan semangat baru guna melaksanakan program pemberdayaan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Tentu harapannya bisa membawa semangat baru, sebab pengurus sudah sesuai spesialisasi di posisi tersebut,” harapnya.

Senada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana ikut menitipkan pesan mendalam sekaligus arahan untuk kepengurusan baru TP-PKK. Saat ini ada tiga isu strategis yang menjadi fokus pemerintah daerah yang bisa disinergikan.

Pertama, yaitu perihal penurunan kasus stunting yang saat ini tercatat 7 persen menurut Bulan Timbang dan 13 persen sesuai Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Kedua, TPPKK diharapkan dapat mengedukasi terkait dispensasi pernikahan usia dini. 

Selanjutnya, pesan ketiga Mas Dhito agar TP-PKK diminta berperan aktif dalam penanganan Anak Putus Sekolah (APS). Pasalnya, yang sekarang ini sudah menyentuh 10 ribu anak di Kabupaten Kediri.

"Kalau (ketiga) ini tidak diselesaikan, maka berpotensi menyumbang warga kategori rentan, miskin, dan miskin ekstrem," beber Mas Dhito.