Wayag Ditutup Sementara, Spot Wisata Lain di Raja Ampat Tetap Dibuka

- Istimewa
Jakarta, VIVA Jatim –Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan wisatawan tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaan destinasi nasional, termasuk kawasan unggulan Raja Ampat.
Penegasan ini disampaikan menyusul dinamika di lapangan, seperti penutupan sementara akses wisata ke Pulau Wayag dan Manyaifun Batangpele, serta pro dan kontra atas isu tambang nikel di wilayah tersebut.
Meski demikian, pemerintah memastikan bahwa aktivitas pariwisata di Raja Ampat tetap berlangsung aman, terkendali, dan terbuka bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Pariwisata telah melakukan koordinasi intensif lintas kementerian dan lembaga, termasuk dengan Kementerian Dalam Negeri, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat lokal, untuk memperkuat kerja sama menjaga stabilitas kawasan wisata.
“Kementerian Dalam Negeri juga telah memberikan arahan langsung kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat agar menjamin sinergi penuh antarlembaga dan masyarakat dalam melindungi wisatawan dari potensi gangguan,” ungkap Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA Jatim, Sabtu 21 Juni 2025.
Menpar Widiyanti juga menegaskan bahwa Raja Ampat merupakan Destinasi Pariwisata Nasional Prioritas, yang juga masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks (UGGp).
Pemerintah tengah menyusun arah kebijakan jangka panjang melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2024 tentang Rancangan Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) Raja Ampat.
“Melalui RIDPN ini, pemerintah menetapkan Raja Ampat sebagai model High Quality Sustainable Tourism yang dikembangkan secara terintegrasi, dengan menyeimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya,” jelas Menpar.
Meskipun akses ke Pulau Wayag dan Batangpele tengah ditutup sementara, Menpar menegaskan bahwa Raja Ampat masih memiliki banyak spot wisata lain yang bisa dinikmati wisatawan, seperti Manta Point, Cross Wreck, Cape Kri, dan Blue Magic yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya.
Pemerintah, kata Menpar, terus memantau perkembangan situasi secara saksama dan siap mengambil langkah-langkah adaptif, termasuk mendukung peran masyarakat lokal sebagai pilar utama dalam pembangunan pariwisata inklusif dan berdaya tahan.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkelas dunia, serta memperkuat posisi Raja Ampat di mata wisatawan global,” tutur Widiyanti.