Nasib Malang Raja Ampat, Surga Dunia yang Terancam Jadi Tambang Nikel
- Viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim – Salah satu pulau eksotis yang dijuluki surganya dunia, Raja Ampat kini bernasib malang. Keanekaragaman hayati dan biota laut serta keindahan alamnya yang memukau terancam menjadi tempat aktivitas penambangan nikel.
Mencuatnya isu ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Tagar #SaveRajaAmpat pun viral di berbagai platform media sosial, menjadi suara desakan untuk melindungi warisan alam dunia ini.
Penyebaran informasi mengenai adanya aktivitas dan izin usaha pertambangan (IUP) nikel di beberapa pulau di Raja Ampat, seperti Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran, telah menimbulkan kekhawatiran mendalam.
Proyek-proyek ini, yang melibatkan perusahaan seperti PT Gag Nikel (anak perusahaan PT Antam, Tbk), dikhawatirkan akan merusak ekosistem laut dan darat yang rapuh serta berdampak pada kehidupan masyarakat adat setempat.
Raja Ampat bukan sekadar destinasi wisata biasa, melainkan sebuah laboratorium alam raksasa dengan nilai konservasi global:
Pusat Keanekaragaman Hayati Laut (Biodiversity Hotspot): Raja Ampat adalah rumah bagi lebih dari 75% spesies karang di dunia, ribuan spesies ikan, moluska, dan biota laut lainnya. Penambangan nikel akan menyebabkan sedimentasi, polusi air, dan kerusakan terumbu karang yang tak bisa diperbaiki.
Penyangga Ekologi Global: Ekosistem Raja Ampat, termasuk hutan mangrove dan padang lamun, berperan vital dalam mitigasi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan laut.