Kritik BHS ke Sri Mulyani karena Bilang Dunia dalam Keadaan Krisis Ekonomi

Bambang Haryo Soekartono
Sumber :
  • Dokumen Bambang Haryo Soekartono

Wakil Ketua MTI Pusat itu lantas mempertanyakan seringnya para pejabat negara yang kerap memberikan informasi yang keliru dan terkesan menakut-nakuti masyarakat. Pasalnya, hal tersebut justru akan menimbulkan spekulasi dan menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah.

"Saya tidak tahu, motif pejabat negara, termasuk Menteri Keuangan, yang memberikan keterangan yang keliru tentang kekhawatiran ekonomi dunia akan terpuruk di tahun 2023 dan menuju krisis yang disampaikan kepada rakyat melalui media massa. Jangan-jangan hanya di Indonesia saja yang mengalami krisis ekonomi akibat salah kebijakan,” ujar BHS.

Dia mengatakan, kondisi ekonomi dunia saat ini masih sangat baik. Saat berkunjung ke Inggris, Jepang, dan Malaysia, BHS mengaku bahwa ekonomi di sana masih sangat baik, tidak mengalami kebangkrutan seperti kabar berembus. Di negara-negara tersebut daya beli masyarakat masih tinggi.

Begitu juga dengann Vietnam, Filiphina, dan China. Saat berkunjung ke negara-negara tersebut, BHS mengaku mereka tidak mengalami kesulitan ekonomi. “Beberapa negara memang mengalami kesulitan energi karena terputusnya suplai gas dari Ukraina akibat perang, seperti halnya Jerman, Inggris, Jepang, dan beberapa negara Eropa,” tandasnya.

“Tetapi mereka berupaya menghidupkan kembali tambang batu baranya untuk digunakan sebagai energi di negaranya, dan bahkan beberapa negara menghidupkan kembali reaktor nuklirnya seperti Jerman dan Jepang, agar harga energi listrik menjadi murah kembali,” imbuh BHS.

Seyogyanya, lanjut BHS, pejabat negara tidak menakut-nakuti masyarakat, termasuk pelaku usaha. Karena dengan pernyataan tersebut bisa mengakibatkan pelambatan ekonomi akibat pelaku usaha enggan berinvestasi.

“Masyarakat juga akan berusaha untuk menyimpan uangnya dan tidak membelanjakannya, sehingga pertumbuhan ekonomi kita akan menurun tajam. Sebaiknya apa yang disampaikan Pak Jokowi untuk masyarakat ramai-ramai berbelanja, nonton konser dan berwisata itulah yang harus diterapkan agar ekonomi kita menjadi semakin baik,” pungkas BHS.