Berusia 1,8 Abad, Ornamen di Masjid Al-Muhajirin Tulungagung Ini Menyimpan Cerita Mistis
- Madchan Jazuli/ Viva Jatim
"Yaitu dengan peralatan seadanya ledok atau pedati waktu itu. Dirangkai 2 lalu diturunkan, gotong royong masyarakat membawa saka atau tiang kesini," paparnya.
Muslim mengulas tentang motif ornamen berwarna putih dan biru berasal dibuat oleh pengukir dengan pahatan tangan. Tidak hanya itu, selama pembuatan ukiran ornamen, sang pembuat terus mendengungkan kalimat dzikir maupun kalimat thayyibah lainnya.
"Ini cuma meneruskan warnanya dulu warnanya seperti ini dipertahankan. Kalau mimbar masih tetap dipakai khutbah jum'at," jelasnya.
Lain lagi cerita yang diungkapkan oleh Ketua Takmir Masjid Al-Muhajirin, H Mugiono menerangkan bahwa beberapa waktu lalu sempat ada satu keluarga besar yang berkunjung untuk melihat kondisi masjid. Tidak disangka, neneknya dahulu juga ikut gotong royong mengangkat tiang berdiameter sekitar 50an centimeter.
Beliau menyeletuk menceritakan kisah mistis. Benar atau tidaknya ia mengembalikan kepada Allah swt. Ada kejadian pada tahun 1994, seseorang mencoba berniat buruk. Yaitu mengambil salah satu ornamen umpak (penyangga tiang bawah) yang masih tersisa.
Setelah berhasil membawa kayu ornamen dalam masjid ini, tidak disangka musibah menimpanya. Tak selang beberapa hari pencuri tersebut atas kehendak-Nya meninggal. Pengurus Takmir Masjid Al-Muhajirin juga heran atas peristiwa tersebut.
Viva Jatim mencoba izin melihat sisa penyangga tiang, oleh pengurus takmir ditaruh di selatan masjid. Kendati terlihat berdebu, namun tampak kejauhan masih tepampang keaslian ukiran yang hampir 2 abad ini.