Gemma Pramuka Sayangkan Sikap Kwarnas yang Masih Mengucilkan Kwarda Jawa Timur

Pramuka (Ilustrasi)
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Untuk diketahui, sejak Gerakan Pramuka berdiri pada tahun 1961, belum pernah terjadi Kwarnas memusuhi dan menyingkirkan satu Kwarda. Semangat persaudaraan (brotherhood) yang ditanamkan Lord Baden Powell dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX selalu menjadi pedoman berorganisasi dan kegiatan kepramukaan di seluruh dunia dan di Indonesia.

Djatmiko Rasmin menjelaskan bahwa pelanggaran AD/ART juga dilakukan Budi Waseso (yang masa jabatannya sebagai ketua Kwarnas akan berakhir pada Munas Pramuka di Banda Aceh, akhir November 2023) pada sejumlah kebijakannya. 

Sejak dilantik Presiden Joko Widodo sebagai ketua Kwarnas pada 27 Desember 2018, Budi Waseso telah memberhentikan dengan semena-mena 9 pengurus (2 wakil ketua dan 7 andalan nasional) tanpa ada kesalahan yang dilakukan para pengurus. Ada tiga wakil ketua Kwarnas yang mengundurkan diri dari kepengurusan.

Padahal, ketua-ketua Kwarnas sebelumnya, seperti Letjen TNI Sarbini, Letjen Mashudi, Letjen Himawan Sutanto, Letjen Rivai Harahap dan Prof Azrul Azwar, tidak pernah memberhentikan Andalan Nasional (pengurus) yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden. Mereka selalu mengedepankan nilai-nilai dalam Satya dan Darma Pramuka dalam mengelola Kwartir Nasional.

Gemma Pramuka memohon kepada Presiden Joko Widodo selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka (Mabinas) untuk mengingatkan pimpinan Kwarnas agar menjalankan roda organisasi Kwarnas sesuai dengan AD/ART serta Satya dan Darma Pramuka.