Hal-hal yang Perlu Dihindari saat Pulang Haji Menurut Anggota Komisi Fatwa MUI Jatim

Jemaah haji turun perjalanan pulang
Sumber :
  • Instagram @kantorurusanhaji

Trenggalek, VIVA Jatim-Rombongan jemaah haji Indonesia mulai berdatangan kembali ke kampung halaman. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi jemaah haji, agar tetap menjaga kekhidmatan dan tidak menjadi sumber masalah. Salah satunya mengadakan acara walimatul haji berlebihan hingga bersalaman bukan mahram.

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUl) Jatim, Agus H Zahro Wardi mengulas seyongyanya bagi orang yang pulang berhaji mengadakan tasyakuran secara khidmat. Beliau menukil dalam sebuah Kitab Qulyubi dan Kitab Bajuri yang merupakan syarkh Kitab Fathul Qorib.

"Orang yang pulang berhaji sunnah untuk melaksanakan walimah. Termaktub di Kitab Qulyubi dan Kitab Al Bajuri namanya Walimah Naqiah. Namun yang harus dihindari yaitu memaksakan diri untuk berlebihan," ungkap Agus H Zahro Wardi, Minggu, 9 Juli 2023.

Menurut Gus Zahro ketika shohibul hajat ingin mengadakan kenduri atau selamatan untuk menghindari dalam skala besar dan memaksakan diri. Kemungkinan akan menimbulkan dampak berikutnya yang tidak baik bagi keluarga, hal itu sebagai bentuk kehati-hatian ulama salaf.

"Termasuk sisi lain disebutkan tidak boleh isyraf (berlebihan) bagi orang-orang juga tidak diperbolehkan," imbuhnya.

Kiai yang juga salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Karangan Trenggalek ini melanjutkan yang kedua, hal yang tidak boleh adalah bersalaman dengan yang bukan mahram. Secara istilah dalam bahasa Arab mushafahah adalah bersalaman secara langsung.

Sehingga yang harus dihindari yaitu bersalaman laki-laki dengan perempuan, perempuan tidak boleh bersalaman dengan laki-laki. Tidak hanya musaffahah, di sebagian wilayah karena lama tidak bertemu, sehingga ada yang berpelukan.