Alasannya Tekan Polusi Udara Jakarta, Warganet Kritik Aksi Penyemprotan Polda Metro Jaya
- Viva.co.id
Jakarta, VIVA Jatim-Warganet mengkritik aksi Polda Metro Jaya yang mengerahkan empat unit mobil water canon untuk menyemprot jalan protokol guna menekan polusi udara di DKI Jakarta.
Dilihat melalui akun Twitter @poldametrojaya, Penyemprotan dilakukan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Jenderal Sudirman, sampai ke kawasan Patung Pemuda Senayan pada kedua sisi.
Polda Metro Jaya mengklaim langkah tersebut karena polusi udara di Ibu Kota sudah sangat memprihatinkan hingga jadi perhatian masyarakat.
“Dampak Polusi Udara di Jakarta Sudah Sangat memprihatinkan, maka dari itu Polri Khususnya Polda Metro Jaya melakukan Pengecekan Kendaraan Taktis Water Canon dan dilakukan Penyemprotan Jalan Prokol Guna Mengurangi Dampak Polusi Udara di Jakarta,” tulis keterangan unggahan, dikutip dari VIVA Ahad, 27 Agustus 2023
Kendati demikian usaha menekan tingkat polusi di Ibu Kota tersebut tampaknya tidak disambut antusias oleh warganet di media sosial. Sejak pertama kali diunggah pada Kamis, 24 Agustus pagi, hingga kini, video tersebut telah mendapat berbagai kritik di kolom komentar.
Banyak warganet menyebut langkah penyemprotan air di jalan protokol tersebut sia-sia alias tak memiliki dampak signifikan untuk menekan polusi udara di Jakarta.
“Gila gila gila. Sangat science based banget ini kebijakan, pasti dipikirkan tinjauan pustaka, analisa dampak, monitoring dan evaluasinya. Sungguh sangat presisi, gokil, keren banget. Layak lah dapet predikat kebijakan terbaek 2023,” komentar salah seorang warganet
“pak, polusinya kan diatas..knp nyemprotnya dibawah,” kata wargane
Sementara, beberapa warganet menyebut langkah tersebut dilakukan tanpa research terlebih dahulu, sehingga tidak berdampak apapun.
“Apa sebelumnya research dulu? Atau memang tidak ada tim research nya?” tulis warganet “Nyemprot jalan pakai air untuk mengurangi dampak polusi udara. Kok yang lain gak pernah kepikiran ngelakuin ini ya. Idenya bagus, tapi tidak bermanfaat,” kata warganet
Kualitas udara di wilayah Indonesia selama beberapa pekan belakangan terus menjadi sorotan. Bahkan, terbaru pada Kamis lalu, dalam sebuah laporan menyebutkan kualitas udara di Serpong, Tangerang Selatan, setara dengan mengisap 112 batang rokok selama sebulan.
Sementara itu kualitas udara Jakarta pada Kamis, 10 Agustus 2023, masuk dalam kategori tidak sehat. Berdasarkan Air Quality Index (AQI) Jakarta mencatat kualitas udara Jakarta berada di angka 156 dan menduduki posisi pertama sebagai kota udara terkotor di dunia. Angka ini diketahui melebihi ambang batas aman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berita ini telah dipublikasikan di Viva.co.id berjudul