DPRD Jatim Pertanyakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Buntut Meninggalnya Siswa Blitar

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

"Literasi medsos yang rendah literasi kepada anak atau siswa kita untuk taat kepada agama juga (rendah)," tuturnya. 

Di dunia yang serba digital dan terbuka ini semakin sulit mengontol asupan pengetahuan sang anak. Sehingga seringkali pengetahuan masuk secara liar dan berimplikasi kepada kebiasaan kekerasan.

"Kekerasan itu bisa timbul dari mana saja, ini yang terbiasa mengasup konten-konten di YouTube yang implikasinya kekerasan, atau game-game yang menimbulkan efek tertentu, yang menyebabkan anak menyukai kekerasan dengan sendirinya," kata Hikmah yang juga Ketua Perempuan Bangsa Jatim ini. 

Oleh karenanya, lanjut Hikmah genjotan pendidikan keluarga harus dilakukan. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga harus jelas wujudnya. Tidak hanya tataran pusat tapi juga daerah harus jelas bentuknya. 

"Kalau di tingkat pusat ada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, dibawah di Diknas Pendidikan provinsi, kabupaten/kota diterjemahkan sebagai apa? ora enek. Coba cek di Diknas, ada nggak yang mengurusi pendidikan keluarga," katanya. 

"Ini kan artinya ada keterputusan, eman. Padahal soal keluarga ketahanan keluarga itu harus direspon multipihak," pungkas Hikmah.