Ekskavasi Situs Gapura Bajang Ratu di Mojokerto, Arkeolog Tampilkan Pagar
- Viva Jatim/Luthfi Hermansyah
Sejauh ini, tim ekskavasi telah menggali sisi barat dan timur gapura. Hasilnya ditemukan sisa pagar yang terbuat dari batu bata sepanjang 11,5 meter di sisi timur. Pada ujung timur sisa pagar berbelok mengarah ke selatan. Di sisi barat pun demikian, namun belum diketahui ujungnya.
"Pagar ditemukan di kedalaman 2,5 sampai - 3 cm dari permukaaan tanah. Kalau Lapisan bawah 80 cm," ungkap Ichwan.
Belum diketahui tinggi sebenarnya dari pagar tersebut. Ichwan menjelaskan, temuan batu bata antara pagar dengan gapura tidak sama. Bangunan pagar dibangun dengan batu bata lebih tebal dibanding gapura. "Kalau batu batanya gapura lebih tipis ya," katanya.
Selain untuk menampilkan pagar, ekskavasi ini juga bertujuan untuk mengungkap arah hadap dari pintu gapura tersebut. Hasil dari penggalian pagar diharapakan bisa mengungkapnya.
"Nah itu hubungannya nanti ke arah hadap. Selama ini hasil dari beberapa kajian diduga mengahadap ke arah selatan. Tapi kita harus kajian lagi dari ekskavasi ini, kita lihat nanti," pungkas Ichwan.
Melansir situs resmi Kemdikbud, fungsi Candi Bajang Ratu adalah sebagai pintu masuk ke sebuah bangunan suci untuk memperingati wafatnya Jayanegara, raja kedua Majapahit yang memerintah antara 1309-1328.
Nama Bajang Ratu pertama kali disebut pada 1915 dalam laporan kepurbakalaan zaman Hindia Belanda (Oudheidkundig Verslag).