Hendy Setiono Wakili Prabowo-Gibran dalam Adu Gagasan bersama Dewan Pakar 3 Capres

- Nur Faishal/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim –Asosiasi Dosen Integrator Desa (ADIDES) mengundang sejumlah panelis dari universitas bergengsi di Indonesia diantaranya Universitas Indonesia, Universitas gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam Adu Gagasan Pakar Calon Presiden.
Acara yang berlangsung di hotel Mercure Grand Mirama Surabaya pada Kamis, 4 Januari 2024 ini dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). Hadir dalam acara itu, perwakilan setiap paslon yaitu, Totok Amin Soefijanti selaku Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin, Hendy Setiono selaku Repnas TKN Prabowo-Gibran, dan Sunarsip selaku Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud untuk membahas isu sentral yakni “Membangun Ekonomi dan Teknologi Desa Berbasis Sociopreneur Aktivis Kampus.”
Acara dipandu oleh dua moderator ini dihadiri pula oleh 5 panelis yang berasal dari Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Wakil Rektor 4 Institut Teknologi Sepuluh Nopember serta Perwakilan BEM Institut Sepuluh Nopember.
Adu gagasan pakar paslon bertujuan untuk merinci visi dari masing-masing paslon terhadap peran desa dalam memajukan ekonomi dan teknologi, sambil mempertimbangkan konsep sociopreneurship.
“Prabowo-Gibran memiliki 3 poin catatan penting yaitu, program makan siang gratis, hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta digitalisasi UMKM. Untuk program makan siang gratis, akan dibangun dapur-dapur makan siang gratis sebanyak lebih dari 300.000 dapur yang tersebar di desa-desa di seluruh Indonesia dengan total anggaran 400 triliun rupiah setiap tahunnya. Dimana program ini akan dijalankan oleh UMKM-UMKM lokal, ibu rumah tangga, dan tidak dijalankan oleh BUMN,” tutur Hendy Setiono.
Program makan siang gratis yang diunggulkan paslon Prabowo-Gibran tersebut diharapkan tidak hanya mampu mengurangi stunting tetapi juga bisa memajukan ekonomi lokal, merangkul petani dan peternak daerah sekaligus dapat meningkatkan imunitas dan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia kedepannya.
Selain program tersebut, dalam acara Adu Gagasan ini, Hendy juga menyoroti rencana program hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Program yang merupakan program lanjutan dari Jokowi selaku Presiden RI periode tahun 2019-2024.
“Contohnya saat kepemimpinan Jokowi, bahan baku berupa nikel sebelumnya diekspor dengan harga 3 miliar USD dan ketika sudah diolah nilainya dapat terjual dengan harga 33 miliar USD,” tutur Hendy Setiono memberi contoh.
Menurutnya, hal ini harus menjadi fokus penting supaya program hilirisasi berjalan dengan baik agar tidak hanya menguntungkan atau diperuntukkan ke usaha-usaha pertambangan saja tetapi juga diharapkan untuk industri lain seperti kuliner dari sisi aspek bahan baku makanan.
Menutup penjelasannya, Hendy Setiono juga menjelaskan perihal digitalisasi UMKM yang menurutnya dapat membantu efektifitas program untuk daerah yang diperlukan adanya dapur makan siang gratis dengan cara memberdayakan masyarakat sekitar seperti ibu-ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dengan bekerja sebagai kru dapur tersebut serta merangkul petani dan peternak daerah sebagai pemasok bahan makan untuk dapur makan siang gratis.
Harapannya digitalisasi ini dapat meningkatkan manfaat tidak hanya aspek pelaku usaha UMKM saja tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.