Diejek di Medsos, Motif Bonek Cegat Suporter Persib di Suramadu
- Nur Faishal/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Bermula dari postingan ejekan di media sosial, bentrok antara supporter Persebaya Surabaya atau Bonek dengan aparat kepolisian di akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya tak terhindarkan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, 31 Mei 2024.
Menurut pengakuan salah seorang Bonek yang menjadi tersangka, MST (21) asal Waru, Sidoarjo, emosi mereka tersulut gegara ejekan dari pihak supporter Persib Bandung, Flower City Casual (FCC) di media sosial TikTok.
“Di awali dari akun Tiktok suporter Persib yang bernama FCC, itu awal pemberangkatan mengejek kepada suporter Persebaya untuk menantang,” kata MST di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin, 3 Juni 2024.
Tak hanya mengejek, MST mengatakan pihaknya makin naik pitam karena kelompok FCC itu menyebut akan memukul rata Surabaya, sembari mengacungkan pose jari tengah.
“Dari akun Tiktok mulai ada kata-kata ‘kita pukul ratakan asurabaya’. Sedangkan di Perak mengacungkan jari tengah ke suporter Persebaya waktu berangkat,” ucapnya.
Karena kesal, MST bersama para Bonek lainnya kemudian melakukan sweeping sejumlah bus dan kendaraan lain, usai laga Final Liga 1 antara Madura United vs Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, pada Jumat, 31 Mei 2024.
Mereka mengepung Jalan Kedung Cowek, atau di akses keluar Suramadu sisi Surabaya. Polisi yang mengetahui hal itu lalu berusaha membubarkan suporter.
Bentrokan pun terjadi. Suporter disebut merusak pot dan rambu lalu lintas sepanjang Jalan Kedung Cowek, satu mobil dinas Polri dan dua mobil milik warga. Mereka juga menyerang aparat dengan lemparan batu serta kayu.
Sementara itu, Kasatreskirm Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetya membenarkan, kejadian ini memang berawal dari aksi saling ejek antara suporter Persib Bandung dengan Persebaya Surabaya di media sosial.
“Kami sampaikan berkaitan dengan kronologi itu diawali saling ejek pada beberapa akun media sosial Tiktok, ejekan Persib Bandung mengejek Persebaya, kemudian saling ejek,” kata Prasetya.
Saling ejek di media sosial itu kemudian membuat Bonek terprovokasi melakukan sweeping di Jalan Kedung Cowek, akses keluar Suramadu. Hingga berujung bentrok dengan aparat kepolisian.
“Provokasi itu menyebabkan terprovokasinya Bonek untuk berkumpul, untuk sweeping dari suporter Persib Bandung,” ujarnya.
Kini, kata Prasetya, polisi masih akan mendalami para pemilik akun media sosial yang menyebar ejekan dan provokasi itu. Kasus ini akan terus berkembang.
“Kami masih lakukan pendalaman, ini akan terus berkembang sesuai dengan peran masing-masing,” pungkasnya.