Isak Tangis dan Rasa Senang Para Bocah Warnai Khitan Massal di Jombang
- Nur Faishal/Viva Jatim
"Mungkin karena anaknya masih kecil, jadi ya menangis, sekolah TK nol besar. Dan dia mungkin paling kecil di antara peserta lainnya," kata Zainun ditemui di sela Khitan massal.
Seusai disunat, bocah lima tahun yang terlihat masih merasa kesakitan tidak mau berjalan. Zainun pun langsung membopong anaknya untuk meninggalkan ruangan Khitan massal.
Kejadian anaknya menangis histeris saat disunat itu sejak awal sudah diprediksi Zainun. Sebab, anaknya tidak tahan dengan rasa sakit.
"Jadi pas ada pengumuman khitan massal ini, anak saya pingin ikut mau disunat. Saya sampaikan kalau sunat itu sakit, tapi ngotot berani dan mau iku. Saya khawatir karena dia juga tidak tahan rasa sakit. Tapi namanya orang tua kita turuti saja," ujarnya.
Berbeda dengan Fathqul, Musa Maulana Malik dari kecamatan Kabuh, “enak tidak sakit”, begitu kata Musa, “senang soalnya banyak temannya.
Khitan massal itu digelar oleh PT Sehat Tentrem Jaya Lestari dalam rangka tasyakuran isra miraj Nabi Muhammad SAW dan tasyakuran Hari Shiddiqiyyah. Anak-anak yang disunat mendapat bingkisan sarung, baju, kopiah dan uang tunai.
Ketua panitia acara Khitan Massal, Syafri Al Hilmy mengatakan di Pondok Pesantren Majma'al Bahroin Hubbul Wathon minal Iman Shiddiqiyyah itu sudah bertahun-tahun melaksanakan tradisi Khitan massal.