Profil Blacius Subono, Sang Dalang Edan yang Meninggal Usai Tampil di Kampanye Ganjar-Mahfud

Blacius Subono
Sumber :
  • Viva

Solo, VIVA Jatim- Kabar duka menyelimuti dunia seni Indonesia. Pasalnya, salah satu seniman ternama, Blacius Subono meninggal dunia usai dirinya tampil di acara kampanye Ganjar-Mahfud MD di Kota Solo, Jawa Tengah.

Pemotor Asal Jombang Tewas Usai Tabrak Dump Truk Ngeban di Mojokerto

Dilansir dari berbagai media, Pria kelahiran Klaten ini sempat sempoyongan dan akhirnya terjatuh mengenai punggung dari Ganjar hingga akhirnya angkat oleh orang-orang yang ada disekitarnya.

Blacius Subono meninggal dunia diduga karena serangan jantung. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Danis, Dosen Institut Seni Indonesia. 

Seorang Pengayuh Sepeda Meninggal Usai Ditabrak Truk, Sopir Diduga Mengantuk

Profil Blacius Subono 

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh Dinas Pariwisata Surakarta, Bono lahir di Klaten, 3 Februari 1954. Blacius Subono dikenal sebagai dosen seni yang mengajar di beberapa kampus. 

Penjelasan Sang Seniman Soal Patung Biawak di Solo yang Menelan Rp50 Juta Dinilai Terlalu Mahal

Meninggalnya Blacius Subono pasti meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan rekan di dunia seni. Bukan tanpa alasan, sosoknya telah dikenal mendunia lantaran pernah tampil di berbagai negara dari Amerika Serikat dan Kanada, Ingris, Prancis, Italia, Belanda, Australia, Singapura, Hongkong, hingga Jepang.

Berkat membuat wayang mendunia, Bono dianugerahi Satya Lencana Budaya dari Lembaga Kebudayaan Jawa, Anugerah Seni dari Mendikbud RI

Kepergian Blacius Subono kini membuat komunitas kebudayaan tradisional di Surakarta berduka. Sebab, pria yang akrab disapa Bono tersebut adalah tokoh kondang pedalangan dan karawitan.

Adapun bakat dalang yang ia miliki turun dari sang ayah.Bono bahkan telah manggung sejak usianya masih 12 tahun. Selepas tamat SMP, Bono tergabung ke dalam  Konservatori Karawitan Surakarta

Ia kemudian kuliah di pendidikan sarjana jurusan Seni Pedalangan dan program pascasarjana Penciptaan Seni minat Pewayangan Nusantara di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Selain mendalang, Bono juga mengajar di kampus tempat ia belajar itu. Bono di lingkungan para dalang terkenal sebagai sosok yang multitalenta.

Sebab, Bono memiliki keahlian dalam menggarap tata musik, tata naskah, hingga tata wayang dalam sebuah lakon pewayangan.

Bono juga berkontribusi menggarap berbagai lakon pewayangan yang ditampilkan oleh para dalang kondang seperti Ki Mantep Sudharsono dan Ki Anom Suroto.

Tak heran bakat Bono di berbagai bidang tersebut menghasilkan julukan 'Dalang Edan' alias gila yang diberikan oleh rekan-rekannya. Rekan seperjuangan Bono, Eko Supriyanto juga mengakui talenta sang dalang.