Mengenal Bangunan Khobhung dan Fungsinya di Madura
- istimewa
Jatim –Madura memiliki beragam budaya dan adat istiadat yang sangat kaya. Salah satunya dari segi arsitektur bangunan yang ada di Madura. Bangunan Khobhung adalah bangunan sejenis musala kecil yang ada di rumah kalangan masyarakat Madura. Kobhung biasanya dianyam dari bambu yang hingga kini berkembang menjadi musala atau waqaf.
Sebagaimana diketahui, masyarakat Madura memang sederhana. Bahkan acara kemanten (upacara pernikahan), bisa diletakkan di Khobhung. Meski terbuat dari anyaman bambu Khobhung juga difungsikan untuk menyelenggarakan akad nikah. Undangan VIP khusus tokoh-tokoh semacam kiai dan ustadz kampung juga biasanya di dalam Khobhung itu.
Sedangkan undangan masyarakat umum digelarkan tikar, karpet atau terpal di depan Khobhung atau di halaman rumah shahibul hajat. Dalam tradisi keagamaan, Khobhung bagi masyarakat Madura dapat difungsikan sebagai tempat shalat keluarga.
Tamu yang datang pun biasanya shalat di sana. Bangunan yang diletakkan di posisi sebelah barat halaman dan menghadap ke timur rupanya mengikuti bangunan masjid. Sehingga masyarakat juga bisa mengetahui arah kiblat dengan melihat kobhung itu.
Ada beberapa Khobhung di pulau Madura yang memiliki tempat pengimaman (mihrab). Hal ini menunjukkan fungsi spesifik dalam kehidupan keagamaan masyarakat Madura.
Selain itu, masyarakat Madura juga memanfaatkan fungsi khobhung ini dalam ritual-ritual keagamaan lain yang melibatkan masyarakat sekitarnya.
Misalnya seperti Tahlilan, Mauludan, dan juga hajatan kecil yang melibatkan tetangga-tetangga pemilik kobhung juga dilaksanakan di sana. Hal ini logis karena undangan yang banyak biasanya menyebabkan ruang tamu di rumah tidak mencukupi.