Hukum dan Tata Cara Salat Rebo Wekasan

Ilustrasi orang berdoa
Sumber :
  • U-Report/Viva.co.id

"Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga salawat dan salam Allah senantiasa tercurah pada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memiliki Kekuatan dan Keupayaan. Ya Tuhan Yang Maha Mulia dan karena kemuliaan-Mu itu, menjadi hinalah semua makhluk ciptaan-Mu, peliharalah aku dari kejahatan makhluk-Mu. Ya Tuhan Yang Maha Baik. Yang Memberi Keindahan, Keutamaan, Kenikmatan dan Kemuliaan. Ya Allah, Tiada Tuhan kecuali hanya Engkau. Kasihanilah aku dengan Rahmat-Mu, wahai Zat yang Maha Penyayang.

Penjelasan Mbah Moen tentang Tradisi Rebo Wekasan

Ya Allah, dengan rahasia kemuliaan Sayyidina Hasan dan saudaranya, serta kakeknya dan ayahnya, ibunya dan keturunannya, jauhkan aku dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang akan turun padanya.Wahai Zat Yang Maha Mencukupi harapan dan Menolak bala’, cukuplah Allah Yang Maha Memelihara lagi Maha Mengetahui untuk memelihara segalanya. Cukuplah Allah tempat kami bersandar, tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya."

Tuntunan tersebut tidak ada dalam ajaran Islam, akan tetapi amalan-amalan di dalamnya selagi tidak dikhususkan untuk hari Rebo Wekasan, maka hal itu boleh sebagaimana batasan yang telah disebutkan oleh Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Makki, yang artinya: 

Makna Tajin Sappar di Bulan Safar

Aku mempunyai pendapat, termasuk dari solat yang diharamkan adalah solat shafar, barangsiapa yang menginginkan untuk solat di waktu tersebut, maka berniat solat sunnah mutlak dengan sendirian tanpa dibatasi sebab dan waktu tertentu, karena solat mutlak adalah solat yang tidak dibatasi oleh waktu dan sebab tertentu, serta tidak ada batas rakaatnya.

Disarikan dari Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Makki, Kanz al-Najah wa as-Surur, (Bairut: Dar al-Hawi, 2009), hlm, 90-96.

Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya, Pj. Gubernur Adhy: Komitmen Maksimalkan pelayanan

Penulis: Ahmad Fatoni, alumnus Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang, dan mahasiswa S2 Ilmu Al-Qur'an Tafsir UIN Surabaya.