Mengulik Kisah Mistis di Pergudangan Ngagel Surabaya
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
"Seperti Burung Nuri, tapi sedikit panjang suaranya dan nyaring sekali," katanya.
Mulanya tidak dia hiraukan, namun karena kicaunya makin panjang dan terus menerus, Sugianto lantas beranjak mencari tahu asal suara.
Dengan langkah pelan, Sugianto terus menembus gelapnya malam. Sembari mengarahkan lampu flash dari gawai miliknya yang tak seberapa terang. Disorotkan ke berbagai sudut, untuk memastikan jalur aman, tidak menabrak pohon atau benda-benda berserakan.
Begitu makin mendekati asal suara, ia lantas mengarahkan cahaya ke ranting-ranting yang sejak tadi nampak bergoyang. Betapa terkejut, suara yang ia kira kicauan Burung Nuri rupanya rintihan sosok perempuan berambut panjang di atas pohon. Panjang rambut melebihi tinggi badan, wajahnya pekat tak terlihat. Sugianto menyebutnya sebagai Medon.
"Medon, tempatku namanya Medon. Aku kabur ke Pos Satpam. Terus ditanya Pak Satpam, kamu kenapa? Aku jawab keweden (ketakutan) pak. Aku numpang turu (tidur) sini ya," lanjutnya.
Tak berhenti disitu, sosok lain kerap muncul kala Sugianto malam-malam berada di sana. Hanya saja tak seberapa membikin ia ketakutan karena penampakan sekelebat atau sekedar lewat di ujung sana.
Menemukan Keris Purbakala dan Minyak Pusaka