Rahasia di Balik Harga Tinggi Lobster: Dari Budidaya hingga Meja Makan

Ilustrasi lobster makanan berkelas.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA JatimLobster telah lama dikenal sebagai hidangan mewah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Popularitasnya sebagai makanan berkelas, ditambah dengan harga yang tinggi, membuat lobster sering kali hadir di meja-meja makan kelas atas. 

Menjanjikan! Menilik Budi Daya Lobster Keramba Bawah Laut

Namun, apa yang membuat lobster menjadi begitu mahal dan mewah di Indonesia? 

1. Lama Waktu Budidaya

Kampanye Akbar, PKS Jatim Siap Amankan Kemenangan Khofifah-Emil

Lobster bukanlah hewan laut yang bisa dibudidayakan dalam waktu singkat. Untuk mencapai ukuran yang ideal, lobster membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun dalam proses budidaya.

Selama periode ini, lobster harus dijaga dalam kondisi khusus agar bisa tumbuh sehat dan sesuai dengan standar konsumsi.

Mas Dhito Aktif Jabat Bupati Kediri Usai 2 Bulan Cuti

Durasi waktu yang panjang ini, ditambah dengan faktor perawatan khusus, menyebabkan biaya budidaya lobster jauh lebih tinggi dibandingkan jenis makanan laut lainnya.

2. Biaya Pakan dan Operasional yang Tinggi

Dalam masa pertumbuhannya, lobster membutuhkan pakan yang berkualitas tinggi. Pakan khusus ini sering kali lebih mahal dibandingkan dengan makanan untuk ikan atau hewan laut lainnya.

Di samping pakan, proses budidaya lobster juga melibatkan biaya operasional yang tidak sedikit, termasuk tenaga kerja dan pemeliharaan fasilitas budidaya yang membutuhkan lingkungan bersih dan aman. Semua faktor ini berdampak langsung pada harga lobster di pasaran.

3. Lingkungan dan Perawatan Khusus

Lobster membutuhkan lingkungan hidup yang sangat spesifik untuk bisa bertahan hidup dan tumbuh dengan optimal. Suhu air, kualitas oksigen, dan salinitas harus dipertahankan pada tingkat tertentu.

Jika tidak, lobster dapat mengalami stres dan bahkan kematian. Karena alasan ini, fasilitas budidaya lobster sering kali dilengkapi dengan peralatan yang mahal untuk menjaga kualitas air.

Penanganan ekstra ini memberikan kontribusi signifikan terhadap harga lobster.

4. Teknik Penangkapan yang Sulit

Selain budidaya, penangkapan lobster di alam juga tidak mudah. Lobster hidup di kedalaman tertentu, sering kali tersembunyi di balik karang atau celah-celah bawah laut.

Penangkapan lobster yang berukuran besar dan layak jual membutuhkan keterampilan serta alat-alat khusus.

Metode penangkapan ini tidak hanya sulit tetapi juga berisiko, yang membuat biaya penangkapan lebih mahal dibandingkan ikan atau hewan laut lainnya.

5. Permintaan Tinggi dan Ketersediaan Terbatas

Permintaan terhadap lobster yang terus meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri, turut memengaruhi harga lobster di Indonesia. Dengan adanya permintaan ekspor, khususnya ke negara-negara dengan daya beli tinggi, harga lobster di pasar domestik pun menjadi tinggi.

Lobster yang tersedia di alam juga terbatas, dan dengan budidaya yang memakan waktu lama, suplai lobster tidak dapat dipenuhi dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan harga lobster cenderung tinggi sepanjang tahun.

6. Simbol Kemewahan

Di banyak budaya, termasuk di Indonesia, lobster dikenal sebagai makanan mewah yang disajikan di restoran bintang lima atau acara-acara spesial. Lobster sering kali dianggap sebagai simbol kemewahan dan kesuksesan.

Persepsi ini mendorong harga lobster tetap tinggi, bahkan di kalangan konsumen yang sebenarnya bisa mendapatkan makanan laut lain dengan harga lebih terjangkau.

Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, mulai dari lama budidaya, biaya pakan, perawatan, hingga statusnya sebagai simbol kemewahan, tidak heran jika harga lobster di Indonesia tetap mahal. Meski begitu, lobster tetap menjadi pilihan istimewa bagi banyak orang, terutama mereka yang ingin menikmati pengalaman makan yang berbeda dan lebih berkelas.