5 Cara Antisipasi Terseruduk Truk Rem Blong seperti di Cipularang, Nomor 5 saat Darurat

Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang
Sumber :
  • Viva

Surabaya, VIVA Jatim – Kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 92 Tol Cipularang, Jawa Barat, arah Jakarta sungguh mengerikan. Mengacu pada video yang beredar, puluhan kendaraan kecil yang berhenti langsung berserakan usai terpental tak karuan setelah diseruduk truk yang meluncur, diduga karena rem blong.

Kecelakaan 2 Mobil Terjun ke Jurang di Mojokerto Sebabkan 5 Orang Terluka

Truk bermuatan berat memang rentan mengalami rem blong. Karena itu, setiap pengendara, baik kendaraan roda empat maupun roda dua, mesti berhati-hati jika berpapasan atau berada di dekat kendaraan raksasa tersebut. Apalagi ketika berhenti karena lampu merah di traffic light (TL), antre gerbang tol, atau karena macet.

Setidaknya ada 5 langkah antisipatif yang bisa dilakukan bagi para pengendara kendaraan kecil agar terhindar dari kondisi kecelakaan akibat truk atau kendaraan lainnya yang mengalami rem blong. Langkah antisipasi perlu diperhatikan karena rem blong bisa menimpa kendaraan siapa saja dan tanpa aba-aba terlebih dahulu.

Akibat Rem Blong, Dua Mobil Terjun ke Jurang di Mojokerto

1. Atur Jarak dengan Kendaraan di Depan

Mengatur jarak kendaraan yang Anda Kemudikan dengan kendaraan di depan sering diabaikan ketika kondisi macet, berhenti di traffic light, antre gerbang tol, dan lainnya. Para pengendara biasanya memepetkan mancong kendaraan mereka sebagai titik ancang-ancang agar lebih cepat melaju, terutama saat di TL.

Vario Lawan Scoopy di Jalan Kenjeran Surabaya, Seorang Pemotor Tewas

Padahal, jika Anda mengatur jarak sekitar 3-5 meter dari kendaraan di depan, Anda punya ruang untuk membelokkan kendaraan ke samping (kanan atau kiri) dan ngegas untuk menghindar jika tiba-tiba terlihat ada kendaraan di belakang Anda yang meluncur karena rem blong. Mengatur jarak juga perlu dilakukan ketika jalan menurun atau menanjak.

2. Pilih Lajur Paling Kiri ketika Berhenti

Memilih lajur paling kiri ketika berhenti ketika berhenti, terutama saat terjadi kemacetan di jalan tol, itu penting dilakukan untuk menemukan ruang kosong di sisi kiri. Ruang kosong itu bisa Anda gunakan untuk segera menghindar jika tiba-tiba ada kendaraan rem blong di belakang.

3. Posisikan Kendaraan tak Sejajar (zigzag)

Selain mengatur jarak dan mengambil lajur paling kiri, hal lain yang perlu Anda perhatikan saat berkendara ialah memposisikan mobil Anda tak sejajar lurus dengan kendaraan di depan Anda. 

Paling afdal posisikan seperempat bodi kiri mobil Anda keluar dari garis posisi mobil di depan Anda. Dengan posisi zigzag seperti itu, Anda memiliki ruang untuk mengeluarkan mobil Anda dan ngegas untuk menghindar ketika dari belakang ada kendaraan yang melaju kencang karena rem blong.

4. Perhatikan Pion dan Kaca Tengah

Langkah selalu memperhatikan kaca spion dan kaca tengah sering diabaikan saat mobil berhenti karena macet, termasuk saat antre di gerbang tol atau karena lampu merah di TL. Jika tak fokus ke depan, pengendara biasanya memilih mengobrol dengan penumpang atau memeriksa pesan atau lainnya di HP.

Padahal, selalu memperhatikan kaca spion dan kaca tengah saat berhenti itu penting, untuk mengetahui apa yang terjadi di belakang kendaraan Anda, termasuk ketika tiba-tiba ada truk atau kendaraan lain meluncur karena rem blong. Ketika ada seperti itu, Anda bisa segera ngegas dengan memanfaatkan ruang setelah langkah 1 dan 3 Anda lakukan.

5. Buka Kunci Pintu

Langkah antisipasi kelima ini penting dilakukan ketika kondisi betul-betul darurat. Yakni ketika langkah 1 dan 3 tidak bisa Anda lakukan karena volume kendaraan yang teramat banyak sehingga Anda tidak bisa memilih ruang untuk menggerakan mobil Anda ketika di belakang ada truk atau kendaraan yang alami rem blong.

Saat dari kaca spion, kaca tengah, atau Anda mendengar teriakan ada truk rem blong melaju kencang di belakang, Anda dan penumpang bisa dengan cepat segera keluar dari dalam mobil apabila pintu tidak terkunci. Itu beda cerita jika pintu masih terkunci, apalagi disertai kepanikan.