Global Festive BINUS International, Kenalkan Kuliah di Luar Negeri ke Siswa SMA di Surabaya
- Rahmat Fajar
Tomi mengatakan melalui pendalaman diri ini, para murid yang menghadiri Global Festive BINUS International dapat memilih program studi sesuai ketertarikan serta keterampilan unggulan mereka dengan lebih tepat. Kemudian, setelah mengetahui hasil character assessment, para peserta bisa mengunjungi pameran atau expo khusus yang diramaikan oleh partner universities BINUS International.
Di setiap booth, mereka akan berkesempatan bertanya lebih lanjut tentang budaya perkuliahan, ajang pertukaran mahasiswa, dan kurikulum yang ditawarkan oleh masing-masing kampus luar negeri kepada perwakilan kampus partner BINUS International.
"Dengan pendekatan personal, para peserta bisa menggali informasi tentang negara tujuan serta potensi karir setelah lulus. Jadi, mereka dapat menemukan pilihan yang paling cocok berdasarkan penilaian minat dan bakat serta budaya negara tujuan sesuai ketertarikan," katanya.
Influencer Parama Suteja menjadi salah satu orang yang memaparkan bagaimana beradaptasi dengan budaya di luar negeri. Pasalnya, Parama pernah diterima di 11 universitas luar negeri. Ia memparkan tentang bagaimana sistem perkuliahan luar negeri yang berbeda dengan Indonesia.
"Menurut saya ini opportunity yang menarik sekali karena Binus menawarkan program 12-2, 12-1," ujar Parama.
Ia menjelaskan program tersebut dalam artian mereka yang ingin berkuliah di luar negeri bisa tidak sepenuhnya menjalaninya di luar negeri jika berkuliah di patner kampus Binus. Sehingga hal tersebut dapat menghemat biaya.