Puaskan Pasar, Miratap Kontrol Ketat Standar Jepang Selama Proses Produksi
- Rahmat Fajar
Pasuruan, VIVA Jatim-Perusahaan peralatan rumah tangga asal Jepang, Miratap berkomitmen memasarkan produk-produknya sesuai dengan standar Jepang. Karena itu kontrol ketat dilakukan selama proses produksi.
Sejak memasuki pasar Indonesia tahun 2023, Miratap menggandeng perusahaan manufaktur Jepang PT Hou-Tech Indonesia dan anak perusahaannya PT Hou-Tech Trading (HTT), yang berlokasi di Pasuruan. PT HTI berperan penting dalam memproduksi dan memasok produk-produk berkualitas Jepang ke pasar Indonesia, dengan kapasitas produksi tahunan yang substansial.
Marketing Advisor PT Hou-Tech Trading (HTT) Yoshihiro Hishikawa mengatakan Miratap memiliki keunggulan dalam hal desain. Dan konsep utama dari Miratap adalah minimalis.
"Jadi Miratap banyak sekali mendapatkan pujian dari style yang minimalis dan styles," ujarnya dalam kunjungan media ke PT HTI, di Pasuruan, Kamis, 8 Mei 2025.
Yoshihiro menyadari bahwa Miratap harus juga bersaing dengan produk-produk lokal lainnya Indonesia. Namun ia meyakini produk Miratap dapat diterima oleh pasar Indonesia.
"Kualitas Jepang plus desainnya itu yang kita tonjolkan," Yoshihiro menegaskan.
Saat ini, showroom Miratap Indonesia baru ada di Jakarta dengan penjualan ke daerah Bali, Bandung dan sekitar Jakarta. Menurut Yoshihiro tak menutup kemungkinan ke depannya akan membuka showroom di luar Jakarta.
"Kolaborasi antara miratap dan Hou-Tech Indonesia menunjukkan tren yang positif dan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya kami dalam menyediakan solusi interior dan peralatan rumah tangga yang inovatif dan berkualitas Jepang bagi pasar Indonesia, terutama untuk segmen pasar B2B di masa depan,” katanya Yoshihiro.
Sementara itu, General Manager PT Hou-Tech Indonesia, Yoshihiko Imai mengungkapkan sebesar 99 persen produk dari PT HTI ini diekspor ke Jepang. Dan hanya satu persen dijual di Indonesia. Sementara itu, material yang digunakan untuk memproduksi produk Miratao yakni 76 persen menggunakan bahan impor dan 24 persen lokal.
"Diimpor dari Jepang agar memenuhi standar dari Miratap. Tapi untuk kemudian hari akan menambah produk lokal. Kita berusaha menambah bahan baku lokal," katanya.
Tahun ini, PT HTI memiliki fasilitas baru untuk memproduksi kabinet yang disesuaikan seperti kitchen set, lemari pakaian, atau rak yang menggunakan teknologi 3D untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Indonesia, khususnya pasar B2B.
Fasilitas ini mampu mempersingkat waktu produksi dari 40 hari menjadi tujuh hari, dan bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi periode proyek klien-klien PT HTI sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Setiap shiftnya PT HTI mampu memproduksi sekitar 6.000 pintu interior dan 10.000 pintu lemari setiap bulannya.