Menghirup Sensasi Udara Segar di Pulau Oksigen Gili Iyang Sumenep

Pulau Oksigen Gili Iyang Sumenep
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Miliki Ragam Destinasi Wisata Alam

Hari Tenang, Forpimka dan PPK Gapura Sumenep Gelar Senam Bersama

Ibarat kata sekali dayung seribu pulau terlampaui. Para pelancong yang berkunjung ke pulau ini tentu bisa menikmati ragam destinasi wisata selain kadar oksigen. Sekali berangkat, anda bisa mengunjungi tempat-tempat wisata lainnya yang tak kalah eksotis. Mulai dari keindahan pantainya, wisata religi ke makam salah seorang tokoh pembabat pulau tersebut hingga situs bersejarah berupa gua. 

Di bagian timur Pulau Gili Iyang ada satu wisata bernama Batu Cangga. Disebut Batu Cangga karena terdapat pahatan alam di sekitar tebing karang tajam dan curam menghadap ke laut. Di tengahnya terdapat batu menyerupai pilar yang menyangga batu tebing cekung itu. Di bawah tebing itulah, pengunjung akan disambut dengan sensasi deburan ombak laut Jawa. 

Doakan Ganjar-Mahfud Menang, Ratusan Kiai Kampung Sumenep Gelar Istigasah Bersama

Tidak jauh dari lokasi Batu Cangga, di sisi timur Pulau Gili Iyang juga terdapat destinasi wisata Pantai Ropet. Di pantai ini terdapat spot pantai pasir putih yang cocok untuk snorkeling atau menyelam melihat terumbu karang yang masih terjaga keindahannya serta koleksi ikan hias yang beragam.

Selain itu, ada pula Gua Mahakarya atau yang sebelumnya dikenal dengan Gua Celeng. Destinasi wisata yang satu ini ditemukan sekitar tahun 2014 silam. Dan merupakan satu di antara 10 gua lainnya yang ada di Pulau Gili Iyang. 7 gua berada di Desa Banraas tiga lainnya berada di Desa Bancamara. 

Tertinggi se Indonesia, Kunjungan Wisatawan ke Jatim Capai 187 Juta Lebih Selama 2023

Disebut Gua Celeng karena sebelumnya, gua ini menjadi tempat persembunyian hewan liar bernama Celeng atau babi hutan. Kemudian oleh warga setempat dibangun pagar bambu tepat di mulut gua agar hewan liar tersebut tidak lagi masuk. 

Meski untuk bisa masuk ke dalam gua pengunjung harus menunduk karena tingginya kurang dari satu meter dengan panjang lorong sekitar lima meter, namun kesulitan itu akan terbayar tuntas kala memasuki ruang pertamanya dengan keunikan stalagtit dan bebatuan yang tumbuh dari langit-langit gua yang masih meneteskan air. 

Halaman Selanjutnya
img_title