Waspada Leptospirosis, Bakteri Kencing Tikus yang Merebak di Jatim
- Istimewa
Jatim – Belakangan, intensitas hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Akibatnya ragam penyakit mulai mengintai bagi siapa saja yang imunitas tubuhnya tidak kebal. Salah satunya Leptospirosis atau bakteri yang ditimbulkan dari kencing tikus merebak begitu cepat.
Dilansir dari VIVA, Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interogans dan menimbulkan gejala-gejala yang beragam. Mulai dari gejala ringan hingga gejala yang berat.
Bakteri penyebab leptospirosis ini hidup dalam tubuh, tepatnya ginjal tikus dan ditularkan melalui kencing tikus yang terinfeksi, kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka, dan umumnya kejadian ini sering terjadi sewaktu banjir.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Bakteri kencing tikus ini setidaknya telah menjangkit di ratusan jiwa orang di dua kecamatan tersebut. Bahkan terbaru, enam orang telah dikabarkan meninggal dunia akibat leptospirosis.
Gejala-gejala yang muncul antara lain demam disertai menggigil, sakit kepala, nyeri otot hebat pada betis, paha dan pinggang yang dapat disertai nyeri tekan, tidak nafsu makan, mual muntah, diare, nyeri perut, hingga penurunan kesadaran.
Oleh karena itu, apabila seseorang memiliki luka, kemudian dia berada di area banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, sangat berpotensi terkena infeksi penyakit ini.
Untuk mencegah penyakit leptospirosis harus melakukan penyimpanan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mencuci tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah, kebun, sampah, tanah, selokan dan tempat yang berisiko tercemar, dan hindari paparan langsung bagian tubuh yang luka dengan air banjir.
Apabila mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, segeralah pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.