Pesona Air Terjun Surodadu, Surga Tersembunyi di Kawasan Wisata Pacet Mojokerto

Air Terjun Surodadu di Kawasan Wisata Pacet Mojokerto
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Jatim – Destinasi Air Terjun Surodadu menjadi salah satu wisata alam yang masih belum banyak diketahui masyarakat luas. Padahal kawasan ini memiliki pemandangan yang eksotik dengan air terjun yang memukau. Bisa dikatakan ini menjadi surga alam yang tersembunyi di Kabupaten Mojokerto.

Indahnya Pesona Laut yang Tersimpan di Balik Bisingnya Kota Industri Gresik

Air Terjun Surodadu berlokasi di Dusun Mligi Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Jaraknya dari Kota Mojokerto sekitar 33 Km dengan waktu tempuh sekitar 54 menit menggunakan mobil.

Secara geografis air terjun ini berada di kaki Gunung Welirang. Keberadaannya yang berada di kaki gunung tentu saja akan menyuguhkan kesegaran lainnya yang menjadi nilai tambah bagi wisatawan. Akses menuju Air Terjun Surodadu bisa dibilang juga cukup mudah, karena bisa dilewati mobil. Agar memudahkan pelancong dalam mengases lokasi bisa menggunakan Google Maps.

Adventure Land Romokalisari Surabaya Diminati Pelancong, Omzet Pedagang Capai Jutaan Rupiah

Sebelum mengakses Air Terjun Surodadu wisatawan akan disuguhkan dengan ukuran air terjun mini dengan ketinggian hanya sekitar 4 meter. Di sebelah kiri air terjun mini terdapat taman yang asri dengan toilet, saung dan musala di dalamnya. Taman ini pas banget untuk istirahat makan siang bersama teman atau keluarga setelah puas bermain air.

Setelah melewati air terjun mini, terdapat jalan tanah cukup lebar di antara hutan bambu sebagai akses ke Air Terjun Surodadu. Air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter ini berjarak sekitar 50 meter dari air terjun mini. Lokasinya di ujung jalan yang membelah hutan bambu.

H+3 Lebaran, Arus Balik dan Wisata di Jatim Mulai Melonjak

Selain Air Terjun Surodadu, dilokasi ini juga terdapat camping ground. Selain itu, nuansa alam yang khas akan terasa kala melewati jembatan bambu. Dari area ini letak Air Terjun Surodadu tidak begitu jauh, karena hanya berjarak 50 meter dengan akses jalan makadam.

Gemericik aliran sungai mengiringi setiap detik di antara hutan pinus dan bambu petung yang masih lebat. Belum lagi terpaan sejuknya udara kaki Gunung Welirang.

Wana Wisata Air Terjun Surodadu berada di wilayah Resort Pemangku Hutan (RPH) Claket, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Pacet. Luas lahan Perhutani untuk wisata ini mencapai 5 hektare.

“Jarak camping ground sekitar 200 meter dari jembatan bambu, ada lahan datar di atas bukit di tengah hutan pinus. Kapasitasnya 100 tenda,” kata Irfan (25), Pengelola Wana Wisata Air Terjun Surodadu kepada Vivajatim.co.id, Jum'at, 3 Maret 2023. 

Menurut cerita yang beredar di masyarakat setempat, konon lokasi Air Terjun Surodado pada zaman kolonial dijadikan tempat persinggahan pejuang kemerdekaan. Sehingga disebut Sorodadu yang menjurus ke kata Serdadu. 

“Dulu ceritanya pada zaman perang, banyak serdadu pejuang singgah di situ. Sehingga disebut Surodadu karena lidahnya orang Jawa sulit menyebut serdadu,” jelas Irfan.

Air Terjun Surodadu mengalir deras dari tebing setinggi kurang lebih 20 meter. Di bawahnya juga banyak bebatuan untuk bermain air dan berswafoto. Sekelilingnya berupa tebing dan bukit yang dihiasi hutan lebat. Airnya mengalir ke bawah menuju air terjun mini.

Terdapat bekas tebing yang longsor persis di sebelah kanan Air Terjun Surodadu. Oleh sebab itu, disarankan tidak bermain air di tempat ini ketika hujan.

“Longsornya sekitar 2 minggu yang lalu,” ungkap Irfan.

Meski buka sekitar 8 tahun lalu, Air Terjun Surodadu belum banyak dikunjungi wisatawan. Apalagi wisata alam ini sempat ditutup sekitar 2 tahun karena pandemi COVID-19. Menurut Irfan, pengunjung paling ramai ketika akhir pekan. Itu pun tak sampai 100 orang per hari.

"Kalau tidak ada event camping, paling mentok pengunjung 80 orang sehari ketika akhir pekan. Rata-rata pengunjung dari Sidoarjo, Mojokerto, Surabaya," terang Irfan. 

Harga tiket masuknya masih sebanding dengan keindahan alam yang disuguhkan. Untuk menikmati hidden gem di kaki Gunung Welirang ini, detikers cukup merogoh kocek Rp 10 ribu per orang. Begitu juga tiket untuk camping.

Tarif tersebut sama saja saat hari biasa (week day) maupun ketika akhir pekan (week end). Hanya biaya parkir kendaraan lebih mahal untuk pengunjung yang ingin camping.

"Parkir motor Rp 5 ribu, kalau camping Rp 10 ribu. Parkir mobil Rp 10 ribu, kalau camping Rp 15 ribu karena pastinya menginap," pungkas Irfan.