Menyusuri Lorong Wisata Batu Canggah yang Menantang Adrenalin

Destinasi wisata alam Batu Cangga di Pulau Gili Iyang
Sumber :
  • VIVA Jatim/Hady Mohammad

Jatim – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, bersama jajarannya mempromosikan destinasi wisata alam Batu Canggah. Dalam video yang beredar di tiktok, Bupati Fauzi mengajak masyarakat menikmati keindahan alam di ujung timur pulau Madura itu.

Mendaftar ke PKB dan PDIP, Bunda Fitri Siap Maju di Pilkada Sumenep

"Mari datang ke Sumenep," kata Bupati Fauzi dan para wisatawan yang mengunjungi Batu Canggah.

Ya, Batu Canggah memang sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menantang adrenalin mereka. Objek wisata yang menyajikan pemandangan indah itu terletak di pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek. 

Didatangi Pemda dan BKKBN, Ini Alasan Bocah 4 Tahun di Sampang Madura Tunangan

Pulau Gili Iyang sendiri memiliki kandungan oksigen tertinggi kedua se dunia setelah Jordania. Sehingga sangat cocok sebagai tujuan wisata kesehatan loh guys. Pulau seluas 9,15 kilometer persegi ini secara administratif masuk Kecamatan Dungkek.

Wisatawan perlu mempersiapkan sepatu yang bersol karet untuk melapisi alas kaki agar tidak cedera saat berjalan menuju tempat wisata itu. Dengan menggunakan sepatu karet, wisatawan juga bisa nyaman saat melangkah serta lebih mudah untuk menaklukkan medan terjal ini.

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

Adrenalin kita mulai teruji ketika memasuki area kawasan yang terjal dan bertangga bambu curam, hingga suara derit ketika dilewati. Sangat menantang, tetapi rasa lelah akan terbayar jika kita sudah mencapai tempat itu.

Ketika berdiri di Batu Canggah, wisatawan akan merasakan sensasi deburan ombak yang memecah keheningan. Sensasi itu makin menyenangkan ketika kita bisa memandang lautan lepas. 

Deburan ombak itu terasa begitu keras, karena di bawahnya ada tebing sedalam 100 meter yang berbatasan dengan pantai. Wisatawan juga akan merasakan terpaan angin kencang dan ombak laut yang menggulung.

Batu Canggah sendiri bertentuk lonjong memanjang sekitar 200 meter, dengan tinggi langit-langit lima meter. Rongganya melengkung seperti ombak yang menggulung.

Pada salah satu sisi lorong langsung menghadap ke laut lepas yang diberi pembatas berupa pagar bambu. Lorong ini seperti disangga oleh sebuah batu setinggi sekitar lima meter berdiameter sekitar dua meter mirip seperti pilar besar pada bangunan gedung.

Dihimpun VIVA Jatim dari berbagai sumber, Batu Canggah terjadi karena adanya letusan gunung purba ratusan tahun silam. Batuan itu merupakan sisa peninggalan letusan gunung api purba yang membentuk batuan andesit, breksi dan tufa.

Diduga lorong tersebut terbentuk akibat adanya abrasi air laut sejak ribuan tahun lampau sehingga menyebabkan munculnya runtuhan tebing.