Bunda, Ini Dia Cara Mudah Ajari Anak Puasa Ramadan Tanpa Dipaksa

Ilustrasi anak sehat
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Menjalankan ibadah puasa Ramadan tidaklah selesai hanya di urusan diri sendiri saja. Lebih dari itu, khususnya orangtua juga berkewajiban mengajari anak-anaknya berpuasa. Sehingga kewajiban orangtua mendidik anak dapat dijalankan dengan baik.

Santapan Lebaran Bikin Naik Kolesterol? 6 Buah ini Bisa Bantu Netralkan Tubuhmu

Mendidik anak agar terbiasa menjalankan ibadah akan berdampak terhadap masa depannya. Siapa sih bunda yang tak ingin anaknya menjadi anak shaleh dan shalehah yang berbakti kepada orangtua serta taat kepada agamanya? Tentu ini menjadi harapan semua keluarga.

Islam juga mengajarkan kita untuk mendidik, membimbing dan membina anak-anak kita untuk beribadah. Karena itu, pendidikan dan pengalaman serta ilmu agamanya juga harus dimulai dari keluarga.

Umat Islam akan Jalani 2 Kali Ramadan dalam Setahun, Kapan Itu?

Namun demikian, terkadang, keinginan serta harapan orangtua agar anaknya menjadi anak shaleh shalehah dipraktikkan dengan cara-cara yang keliru. Misalnya cenderung memaksa anak melakukan puasa atau ibadah lainnya. Ketika mereka sering dipaksa, maka akan berpengaruh terhadap psikis dan karakter si anak.

Untuk itu, berikut ini kiat sukses mengajari anak berpuasa Ramadan tanpa harus memaksa mereka. Dirangkum Viva Jatim dari berbagai sumber:

Buya Yahya: Bagaimana Hukum Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang di Ramadan?

Berikan pemahaman yang benar tentang puasa

Sebelum anak memulai puasa, pastikan ia sudah memahami makna dan hikmah dari puasa itu sendiri. Jelaskan bahwa puasa adalah salah satu kewajiban sebagai umat muslim, sebagai bentuk pengorbanan dan taqwa kepada Allah, serta sebagai sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa.

Dengan pemahaman yang benar tentang puasa, anak akan lebih termotivasi dan kuat dalam menjalankan ibadah puasa.

Persiapkan anak secara fisik dan mental

Sebelum memulai puasa, pastikan anak sudah siap secara fisik dan mental. Berikan makanan yang bergizi dan cukup minum pada saat sahur, sehingga anak memiliki energi untuk beraktivitas dan menjalankan ibadah puasa.

Selain itu, berikan motivasi dan dorongan yang cukup agar anak merasa yakin dan kuat dalam menjalankan ibadah puasa.

Jangan memaksakan anak untuk berpuasa

Setiap anak memiliki kondisi dan kemampuan yang berbeda-beda, baik fisik maupun mental. Jangan memaksakan anak untuk berpuasa jika ia masih terlalu kecil atau memiliki kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.

Berikan pemahaman bahwa puasa adalah kewajiban yang harus dilakukan, tetapi dalam kondisi tertentu seperti sakit, anak diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Berikan kegiatan yang bermanfaat

Selama bulan Ramadan, berikan anak kegiatan yang bermanfaat seperti membaca Al-Quran, mengaji, atau berdoa bersama. Selain itu, berikan juga kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas dan kecerdasan anak seperti belajar bahasa Arab, belajar menghafal surat-surat pendek, atau membaca buku-buku islami.

Dengan kegiatan yang bermanfaat, anak akan lebih terbiasa dan terlatih dalam menjalankan ibadah puasa.

Memberikan apresiasi kepada anak

Ini adalah hal yang penting karena akan membuat anak merasa senang dan termotivasi untuk terus menjalankan ibadah puasa dengan baik. Apresiasi ini bisa berbentuk ucapan terima kasih agar anak merasa dihargai dan senang.

Katakan padanya bahwa kita bangga dengan usahanya untuk berpuasa dan menghargai dedikasinya dalam menjalankan ibadah puasa. Terkadang kita perlu pula untuk memberi hadiah kepada keberhasilan anak kita berpuasa.

Hadiah ini tidak perlu mahal, bisa berupa buku islami, mainan atau barang lain yang bermanfaat. Hadiah ini juga bisa menjadi motivasi bagi anak untuk terus menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Beri waktu berkualitas bersama anak-anak

Lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama selama puasa, seperti bermain atau mengajaknya untuk berbuka puasa bersama keluarga. Dengan memberikan waktu yang berkualitas bersama, anak akan senang dan secara otomatis akan mengurangi keinginan untuk ‘memutus’ puasa di siang hari.