Petani Milenial Jatim Terbanyak Se-Indonesia, Gubernur Khofifah Bilang Begini
- Nur Faishal/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Petani milenial di Jatim menjadi yang terbanyak dan menduduki peringkat pertama nasional, menurut hasil sensus pertanian BPS tahun 2023. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, capaian itu menjdi salah satu indikator meningkatnya inovasi dan kreativitas di sektor pertanian.
Berdasarkan hasil sensus pertanian 2023 oleh BPS, jumlah petani milenial Jatim sebanyak 971.102 orang, atau 15,71 persen dari total petani se-Indonesia yang sebanyak 6.183.009 orang. ini merupakan tertinggi di Indonesia,” ungkapnya, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis, 21 Desember 2023.
Jumlah tersebut mengungguli Jawa Tengah sebanyak 625.807 petani, Jawa Barat 543.044 petani, Sumatera Utara 361.814 petani, Sumatera Selatan 340.436 petani, Lampung 337.487 petani, Sulawesi Selatan 272.817 petani, NTB 225.483 petani, NTT 225.185 petani, dan Aceh 222.879 petani.
Khofifah mengungkapkan, jumlah petani milenial ini juga menunjang posisi Jatim yang merupakan lumbung pangan nasional untuk support 16 provinsi di wilayah Indonesia Timur. Selama 4 tahun berturut-turut sejak 2020 sampai dengan 2023, Jatim merupakan produsen padi tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia.
"Berdasarkan Angka Sementara BPS, tahun 2023 ini Jawa Timur mempertahankan posisinya sebagai penghasil padi terbesar nasional dengan produksi sebesar 9,59 juta ton GKG, dan memiliki kontribusi sebesar 17,89 persen terhadap produksi padi nasional. Ini sudah empat tahun berturut-turut dari 2020," ujar Khofifah.
"Untuk itu, di tahun 2030 mendatang backbone ekonomi dunia itu 80 persen UMKM. Para milenial dari background apapun, termasuk pertanian, harus punya semangat bahwa mereka akan sukses," imbuh Ketum Muslimat NU itu.
Menurut Khofifah, jumlah petani milenial yang terus merangkak naik selaras dengan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Gerakan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Petani milenial merupakan petani berusia 19 tahun sampai 39 tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.