5 Cara Berdayakan Perempuan Menurut Nyai Eva Wakil Bupati Sumenep
- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Menurut Nyai Eva, Kabupaten Sumenep memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Tentu akan bernilai ekonomis bila dimanfaatkan dengan baik. Mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan lain-lain melalui kegiatan UMKM.
Kemudian yang keempat, perempuan harus punya kekuatan di bidang sosial. Kepekaan sosial perempuan juga harus aktif. Hal ini penting agar hubungan antar sesama, baik dengan tetangga, kolega maupun keluarga lainnya terjalin baik.
"Saya yakin, pengurus Muslimat, Fatayat, IPPNU dan Srikandi NU memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Saya yakin juga banyak kader-kader muslimat NU yang masih rajin bersedekah, baik kepada fakir miskin maupun kepada guru-guru ngaji," tegasnya.
Lalu yang kelima, perempuan harus punya kekuatan ilmu. Ilmu layaknya pelita yang akan menarangi bahtera keluarga. Dalam hal ini, Muslimat NU Sumenep tengah merintis sekolah bagi ibu-ibu lanjut usia (lansia). Karena banyak ditemukan praktik ibadah yang masih kurang benar.
"Wudlu'nya, shalatnya, ngajinya masih kurang benar. Lewat Muslimat NU mari kita berdayakan perempuan dalam berbagai sektor. Supaya kemandirian sosial, kekuatan keimanan dan ketaqwaan bisa tertata dengan baik. Menuju perempuan mandiri, unggul, sejahtera dan berakhlaqul Karimah," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PAC Muslimat NU Gapura, Nyai Alima mengajak kepada seluruh kadernya untuk menjadi perempuan yang mandiri. Tanpa bergantung kepada orang lain. Utamanya dalam hal pekerjaan rumah maupun di luar rumah.
"Selama perempuan bisa, kita kerjakan sendiri. Inilah esensi pemberdayaan perempuan, Indonesia maju. Jadilah perempuan hebat, untuk menuju indonesia maju, yakni indonesia emas," paparnya.