Ganjar Pranowo Imbau Relawan Tak Pakai Knalpot Brong saat Kampanye Terbuka
- A Toriq A/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim-Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyerukan pada pendukungnya agar tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye terbuka nanti. Meski demikian, ia pun berpesan agar para pendukungnya tak takut menabrak siapa saja jika pihaknya diganggu disaat sudah tertib.
Seruan ini disampaikan Ganjar saat bertemu dengan para relawannya di Surabaya, Sabtu 3 Januari 2023.
Dalam orasinya, Ganjar mengingatkan kejadian di Boyolali, Jawa Tengah. Saat itu, para relawannya yang pulang berkampanye, dianiaya oleh sejumlah oknum tentara.
"Kejadian di Boyolali cukup sudah, kami bertanggungjawab, TNI kita kontak semuanya dan kita harus mengkoreksi diri," tegasnya.
Ganjar mengimbau, pada saat kampanye terbuka nanti para relawan diminta tak mengganti knalpot standart motornya dengan knalpot brong atau yang berbunyi keras. Sehingga, pada saat kampanye terbuka nanti, para pendukungnya akan dapat berkampanye secara tertib.
"Besok kalau kampanye terbuka, knalpote biasa saja, tidak usah diganti. Mbok diblayer sampek knalpote pecah yo sak karepmu, tetapi akan tetap kita tertib," katanya.
Dengan kondisi yang tertib seperti itu, dirinya meyakini pihaknya tidak akan mendapat gangguan. Namun, jika nantinya tetap masih mendapat gangguan, ia menyerukan agar menabrak siapa saja yang menghalanginya.
"Kita akan tetap tertib, tapi kalau itu masih diganggu, tabrak saja. Tapi kita tetap ikut aturan kita tetap tertib, jaga swmua perjuangan kita," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa semua bentuk intimidasi harus dilawan. Ia meyakini, para relawan di Surabaya memiliki nyali lebih untuk melawan segala bentuk intimidasi.
“Intimidasi ecek-ecek (ringan) ini harus kita lawan, maka kawan di Jatim, Surabaya, pasti nyalinya turah-turah (berlebih), kalau seperti itu," tegasnya.
Ganjar menyebut, akan mempersiapkan tim yang khusus untuk menangani tekanan atau segala bentuk intimidasi yang menyasar pada para relawannya. Ia memastikan, akan mengurus semua persoalan tersebut.
"Kita siapkan tim, kalau dapatkan tekanan kita akan urus itu. Situasi seperti ini makin menunjukkan bahwa ada yang gelisah pada gerakan kita, sehingga membikin kita gentar," ujarnya.