73 Ribu Anak Terima Vaksin Polio di Trenggalek
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim – Pencanangan kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) serentak seluruh Indonesia juga dilakukan di Kabupaten Trenggalek. Total ada 73 ribuan anak bakal menerima vaksin polio secara bertahap.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengaku ikut berupaya mensukseskan pekan imunisasi polio yang ada di Trenggalek. Pasalnya, anak yang menyasar 73 ribuan anak yang bakal mendapatkan vaksin.
"Targetnya 95 persen anak yang ada di Trenggalek sudah menerima imunisasi polio," ungkap Novita Hardini di saat meninjau vaksinasi polio di Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, Senin, 15 Januari 2024.
Perempuan alumnus Magister UIN SATU Tulungagung ini mengaku, tujuan vaksinasi polio ini supaya menyiapkan anak-anak Indonesia tangguh. Yaitu sebagai generasi mendatang tidak terkena bahayanya penyakit polio.
"Yang mana penyakit polio tidak ada obatnya," imbuhnya.
Novita mengaku, imunisasi ini ditujukan anak-anak berusia 0 sampai 7 tahun atau 8 tahun kurang 1 hari. Lalu, untuk tahap pemberian imunisasi dilakukan 2 kali pada tanggal 15 sampai 21 Januari, serta di pekan bulan Februari mendatang.
Ia berharap anak-anak yang berusia 0 sampai 8 tahun kurang 1 hari ini harus wajib mendapatkan imunisasi polio. Dan nanti akan diselenggarakan di seluruh kecamatan serentak di pekan pekan.
Langkah yang ia ambil usai ini akan melakukan monitoring dan evaluasi ke seluruh pelosok desa. Selain untuk tepat sasaran, juga sekaligus mengedukasi bagi yang belum melakukan vaksinasi polio.
"Kami memastikan tidak ada satu anak yang tertinggal yang mendapatkan hak untuk diberikan imunisasi polio," tutupnya.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Trenggalek, Sunarto mengatakan total di Kabupaten Trenggalek sasarannya 73.543 anak yang terdiri atas sasaran balita hingga anak Sekolah Dasar (SD).
"Jumlah rinciannya anak PAUD 5 ribu sekian, TK 13 ribu sekian, SD 17 ribu sekian," terang Sunarto.
Ia mengakui ada beberapa anak yang belum bisa seperti sedang sakit keras. Namun sakit keras pun sebenarnya ada solusi yaitu bisa diterapi terlebih dahulu hingga bisa dilakukan vaksinasi polio jika sudah sembuh.
"Satu anak mendapatkan 2 tetes, itu satu dosis. Nanti mendapat 2 kali bulan Januari kemudian di Februari dengan jarak minimal 4 minggu," tandasnya.